Hansi Flick juga sudah mengenal karakter penjaga gawangnya, Manuel Neuer, yang memang bermain sangat gemilang di laga tadi, sama seperti di laga-laga sebelumnya.
Pada sebuah counter attack hasil kerjasama apik antara Neymar, Mbappe, dan Di Maria, Neymar berlari ke depan dan tinggal berhadapan dengan Neuer.
Akan tetapi dengan kaki kanannya, Neuer mampu memblok bola sepakan Neymar.
Si kulit bundar menjadi mental, Neymar kembali menyepak bola muntah itu. Namun Neuer lagi-lagi dapat memblok si kulit bundar.
Coba Anda bayangkan, jika saja momen tersebut menjadi gol, akhir cerita Si Kuping Lebar ini bisa berbeda.
Neuer setidaknya juga menyelamatkan dua tembakan lainnya yang dilepaskan ke gawang Bayern.
Kedua tembakan itu adalah dari Mbappe yang berhasil ditangkap kiper Timnas Jerman itu dan satu lagi dari Di Maria yang tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Neuer.
Jelas sudah kontribusi Neuer bagi timnya dalam laga tadi.
Kehebatan lain dari Die Roten ini adalah mereka menjadi "The Big Three" atau tiga tim yang mampu membukukan setidaknya 500 gol dalam sejarah Liga Champions, di bawah Real Madrid dengan 567 gol dan Barcelona dengan 517 gol.
Gol cerdas dari Kingsley Coman dan satu-satunya untuk kemenangan Die Roten tadi menjadikan mereka meraih gelar Liga Champions ini untuk yang keenam kalinya. Sebelumnya mereka mencatatnya pada tahun 2013, 2001, 1976, 1975, dan 1974.
Ketika sang pelatih Hansi Flick ke tengah lapangan untuk memberikan salam kepada kedua tim, baik PSG maupun Munchen, terlihat momen yang benar-benar mengharukan.