Pihak Polres Jembrana memang menempatkan para petugasnya untuk razia dimana jalur itu adalah perlintasan orang dan barang dari Jawa ke Bali.
Dalam video ini, terlihat teman Aipda Made Windia itu melihat kejadian tersebut dengan tidak berkata apa-apa.
Anda dapat mengerti, ini adalah sebuah bentuk pemerasan dan akan menjadi bukti untuk menjatuhkan sanksi kepada si oknum pelaku.
Video yang dibuat pada 30 Desember 2019 itu menjadi viral dan ditonton oleh ribuan orang di kanal YouTube.
Warga Jepang yang motornya bernomor DK 3762 FO ternyata diam-diam merekam kejadian itu lewat ponsel yang dibawanya.
Di Jakarta, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono mengonfirmasi kejadian itu yang terjadi tahun lalu dan mengatakan jika polisi sudah mengambil tindakan tegas terhadap si pelaku.
Argo juga meminta maaf atas kejadian di Jembrana itu.
Argo Yuwono mengatakan Polri tidak akan melakukan toleransi kepada anggotanya yang melakukan pemerasan atau pun pungli, karena tindakan itu telah mencoreng seluruh korps Bhayangkara.
Tindakan Aipda Made Windia dan Bripka KJ telah menodai citra Polri yang sedang mengembalikan kepercayaan masyarakat. Tindakan tegas dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
"Polri sudah mengambil tindakan tegas kepada oknum tersebut," kata Argo, Jum'at (21/8/2020).
Lebih lanjut Argo meminta masyarakat jangan takut dan  mempersilahkan melapor jika ada kasus-kasus seperti yang terjadi di Jembrana itu.