Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dibantai Bayern Munchen, Pelatih Lyon: Saya Mencium Bau-bau Ketidakadilan

20 Agustus 2020   11:03 Diperbarui: 24 Agustus 2020   19:37 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rudi Garcia (en.as.com)


Bayern Munchen layak menang. Ini bukan kejutan. Bahkan mereka digadang-gadang bakal membawa pulang ke markasnya Piala Liga Champions musim ini.

Jika dilihat dari segi Transfermarkt saja nilai pasar para pemain yang dijuluki die Roten itu jauh berbeda.

Pasukan Hansi Flick ini memiliki nilai pasar sebesar 929 juta euro, bandingkan dengan lawannya Olympique Lyon yang cuma 358 juta euro.

Lyon yang digadang-gadang sebagai "The Giant Killer" karena menyingkirkan Juventus di 16 besar dan Manchester City di perempatfinal, namun taktik defensif yang diterapkan pelatih Rudi Garcia ketika berhadapan dengan Bayern Munchen dapat diredam oleh Robert Lewandowski dkk.

Tiada kejutan, tiga gol dari skor 3-0 yang memenangkan laga semifinal Liga Champions atas Les Gones pun dicetak oleh Robert Lewandowski, sang top skorer Bundesliga musim ini, dan Serge Gnabry yang memang sangat bertaji.

Ketiga gol yang dibukukan pada laga yang digelar di Estadio Jose Alvalade, Kamis (30/8/2020) dinihari WIB itu tercetak masing-masing di menit 18, 33, dan 88.

Die Roten usah takut menghadapi PSG di final yang bakal digelar Senin (24/8/2020) dinihari WIB nanti, mereka sangat berpotensi untuk menciptakan treble winner musim ini.

Final Liga Champions musim 2019/20 yang cuma hegemoni antara Jerman dan Perancis.

Perbandingannya adalah "3-1" dalam artian Jerman memiliki wakil 2 pelatih yaitu Hans Dieter Flick dan Thomas Tuchel, plus Die Roten.

Opta mencatat gol yang dihasilkan duet Gnabry dan Lewandowski kini bahkan sudah melebihi gol yang dibuat duet Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.

Sepanjang Liga Champions, Gnabry dan Lewandowski sudah membukukan 24 gol, sedangkan Ronaldo dan Bale 23 gol ketika membela Real Madrid di 2013/14. Ronaldo 17 + Bale 6.

Bagi Gnabry, termasuk yang teranyar, dia sudah melesakkan 9 gol termasuk empat gol yang dilesakkan ke gawang Tottenham Hotspur sepanjang Liga Champions musim ini.

Sedangkan Lewandowski, termasuk yang teranyar, sudah membukukan 15 gol di Liga Champions musim ini. 

Sangat besar kemungkinannya Lewandowski bakal tercatat sebagai pemain yang paling banyak mencetak gol Liga Champions musim ini, tinggal satu laga lagi.

Duet maut yang sudah terbukti ampuh, Gnabry dan Lewandowski.

Melirik sebentar ke Gnabry yang merupakan bintang pada laga di atas. Pemain berusia 25 tahun itu adalah pemain buangan dari Arsenal.

Pada 2011 Arsenal baru bisa memboyong Gnabry ke Emirates. Saat itu Gnabry dibeli dari VfB Stuttgart dengan banderol 100 ribu poundsterling, ketika pemain kelahiran Jerman itu berusia 16 tahun. Aturan menyebutkan seorang pemain baru bisa ditransfer ketika usianya sudah menginjak minimal 16 tahun.

Bermain kurang memuaskan di London Utara, Arsenal membuangnya ke West Bromwich Albion dengan status sebagai pemain pinjaman (2015-2016).

Semusim kemudian, Gnabry hijrah ke Werder Bremen (2016-2017).

Klub kaya raya Bayern Munchen lantas mengendus bakat Gnabry yang istimewa. Bayern pun akhirnya tidak sia-sia menggelontorkan duit 8 juta poundsterling untuk membeli Gnabry pada 2017.

Hansi Flick sendiri bahkan memuji penampilan Gnabry. Menurutnya, Gnabry tak lama lagi bakal menjadi pemain kelas dunia.

Gnabry lah yang memecah kebuntuan di awal-awal laga. Sepakan kaki kiri Gnabry mengecoh kiper Anthony Lopes di menit ke 18 yang berbuah gol pertama Bayern.

Gol ini berawal dari umpan manja yang disodorkan Joshua Kimmich.

Gnabry kembali menunjukkan kepiawaiannya dengan tembakan dari jarak dekat yang menggandakan keunggulan Bayern menjadi 2-0 di menit ke 33.

"Jika Anda melihat sejenak ke belakang, Anda akan melihat mantapnya perkembangan dia (Gnabry). Saya senang dia mencetak dua gol tadi, dia punya kualitas yang luar biasa. Saya rasa perkembangannya tidak hanya akan berhenti sampai di sini. Dia akan menjadi pemain besar," kata Flick.

Ingin tahu apa reaksi Rudi Garcia paska kekalahannya?

Pelatih Lyon Rudi Garcia mengatakan kekalahannya dari Bayern merupakan sebuah ketidakadilan. Pelatih asal Spanyol itu mengatakan anak-anak asuhnya tidak bermain seperti apa yang diinstruksikan nya.

"Kami sadar Bayern bakal terus menekan, kami berupaya memanfaatkan serangan balik tapi gagal. Ketika sudah 0-2 kami lesu dan segalanya menjadi rumit. Namun sebetulnya kami belum menyerah," kata Garcia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun