Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dulu Sang Kakek Datang ke Bandung sebagai Daerah Koloni, Kini Rene Alberts Jadi Bagian dari Indonesia

19 Agustus 2020   10:39 Diperbarui: 19 Agustus 2020   10:38 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robert Rene Alberts (bolanas.bolasport.com)


Memperingati HUT Kemerdekaan RI, kita mengenang detik-detik dimana Dwitunggal Soekarno-Hatta menggaungkan pernyataan kemerdekaan Repoeblik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dalam diorama dan drama yang tersaji dalam memperingati HUT Kemerdekaan ini tak lepas dari kisah-kisah kepahlawanan bangsa Indonesia melawan penguasa kolonial Hindia Belanda, atau pun Jepang yang ke Indonesia seumur jagung (1942-1945).

Kolonisasi Belanda di Indonesia yang 3,5 abad lamanya di bumi pertiwi telah menjalin hubungan historis antara Indonesia sekarang dan Belanda yang lekat.

"Dulu kakek saya pernah main musik di sini dan mengajak ayah saya untuk tinggal," kata Rene Robert Alberts.

Hal tersebut dikisahkan Robert Alberts, ketika dia diperkenalkan untuk pertama kalinya sebagai pelatih baru Persib Bandung, pada acara peluncuran tim Maung Bandung menjelang diluncurkannya debut pagelaran Liga 1 Shoppee 2019 lalu.

Jadi, acara yang digelar di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, 11 Mei 2019 tersebut mengambil dua tema tujuan, yaitu peluncuran tim Persib Bandung menjelang Liga 1 dan perkenalan Robert Rene Alberts sebagai pelatih anyar tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini.

Ketika Indonesia belum merdeka, pada 1930-an, kakek Alberts pernah tinggal di kota yang dijuluki "Parijs Van Java" itu.

"Saya senang launching ini diadakan di sini, kota ini menyimpan kenangan buat kakek saya dan ayah saya," kata pelatih kelahiran Amsterdam, Belanda, 14 Nopember 1954 (65 tahun) itu.

Situasinya kini berbeda. Kalau dulu Indonesia ini namanya Hindia Belanda, kini namanya, ya, Indonesia.

Mantan pelatih PSM Makassar itu tak lupa mengucapkan selamat merayakan HUT Dirgahayu RI yang ke 75.

"Dulu ketika kakek dan ayah datang ke Bandung namanya masih Hindia Belanda, kini berbeda. Selamat merayakan kemerdekaan, saya sudah menjadi bagian negeri ini sejak lama," tutur Alberts, Senin (17/8/2020) yang dimuat di laman resmi klub.

Alberts juga menilai Indonesia kini sudah meloncat dalam berbagai kemajuan di berbagai sudut.

Seperti diketahui, Robert Rene Alberts datang ke Indonesia pada 2009 dan menjadi pelatih di Arema Malang. Sedangkan klub kedua Indonesia yang ditukanginya adalah PSM Makassar pada 2010-2011. Pada 2011 Alberts sempat hijrah ke negeri Jiran Malaysia dan menangani Sarawak FA.

Lepas dari Sarawak, dia balik lagi ke Indonesia dan kembali menangani PSM Makassar (2016-2019).

Baru setelah di sana, Alberts dikontrak Persib Bandung dari 2019 hingga sekarang.

Pada musim pertamanya bersama Singo Edan dia langsung mempersembahkan trofi Liga Indonesia.

Alberts mengatakan tujuh tahun berada di Indonesia bukanlah waktu yang sedikit, oleh karenanya dia merasa sudah menjadi bagian dari negeri ini.

"Semua orang pasti bahagia merayakan HUT kemerdekaan ini. Nikmati perayaannya dan tetap jaga kesehatan," katanya.

Mulai latihan menjelang restart

Setelah wacana PSSI bakal menggelar kembali Liga 1, Alberts pun kini tengah sibuk mempersiapkan timnya.

Liga 1 dihentikan pada pekan ke 3 karena pandemi Covid-19. Pada saat itu Persib mencatat hasil sempurna dengan 9 poin dari 3 laga, mereka bertengger di puncak klasemen. Dan pemainnya, Wander Luiz, menjadi top skorer dengan 4 gol.

Pada saat ini, beberapa tim sudah dan akan memulai latihan pertamanya setelah berbulan-bulan tanpa kegiatan, termasuk Persib Bandung. 

Mereka sedang bebenah untuk restart kembali kompetisi pada Oktober mendatang 

Maung Bandung sudah menyelesaikan pekan pertama latihannya dan Alberts mengatakan puas dengan hasil karena sesuai dengan perencanaan.

"Pekan pertama latihan memuaskan. Memang tidak mudah menyesuaikan diri untuk start lagi setelah empat bulan tidak latihan," kata Alberts.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mencanangkan Liga 1 akan bergulir kembali pada Oktober mendatang. Dan direncanakan akan berlangsung lima bulan, jadi sebelum Maret 2021 pagelaran ini sudah tuntas.

"Semoga tanggal 1 Oktober dapat bergulir, bulan akan berganti bulan hingga ke awal tahun depan, sesuai jadwal dan waktu Maret 2021 sudah selesai," kata Iwan Bule.

Mengenai wacana menjadikan Jawa menjadi pusat laga, Iwan Bule mengatakan mayoritas klub tidak keberatan dengan hal tersebut.

"Ada satu dua klub saja yang masih bermasalah terkait sentralisasi di Jawa ini, hal itu akan kami komunikasikan" kata Iwan Bule.

Iwan Bule menjelaskan hal tersebut terkait dengan masalah transportasi seperti Papua. Iwan Bule mengharapkan penerbangan dapat menggeliat kembali.

Iwan Bule juga mengatakan saat ini tengah menghubungi para pemilik hotel di Yogyakarta, karena kota inilah yang bakal menjadi sentralisasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun