Sangat diyakini, Sodimejo benar adanya dilahirkan pada tahun itu. Kendati tidak tahu persis kapan dirinya dilahirkan, akan tetapi Sodimejo masih ingat ada sebuah pabrik gula yang didirikan di areanya.
Pabrik gula yang dimaksud itu adalah Suikerfabriek Gondang Winangoen yang dibangun pada 1860.
"Dulu saya suka main di pabrik itu, tidak ada motor, bus, atau mobil seperti sekarang," ingatan Mbah Gotho.
Bukan saja di Indonesia, Mbah Gotho juga disebut-sebut saat itu sebagai manusia tertua di dunia.
Beberapa peristiwa besar yang dilalui Sodimejo dengan demikian dapat disebutkan di antaranya adalah munculnya apa yang disebut dengan Revolusi Industri Kedua yang merambah Eropa dan Amerika Serikat.
Lalu ada letusan Gunung Krakatau yang abunya bahkan mencapai benua Eropa, pada 1883.
Dua Perang Dunia, ke 1 dan 2 juga dilaluinya.
Perang Dunia ke 1 pecah pada 1914, sedangkan pada Perang Dunia ke 2 pada 1939, usia Sodimejo saat itu 69 tahun.
Ketika teks proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Dwi Tunggal Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, usia Suparman Sodimejo saat itu 75 tahun.
Pada peristiwa pemberontakan G30S PKI, usia Mbah Gotho saat itu 95 tahun.
Hingga ke "yang akhir-akhir ini" seperti peristiwa jatuhnya rezim orde baru pimpinan Soeharto pada 1998, usia Mbah Gotho saat itu 128 tahun.