Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Takluk 2-8 dari Munchen, Barcelona Telan Kekalahan Terbesar Sejak 1946

15 Agustus 2020   08:48 Diperbarui: 15 Agustus 2020   08:51 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Memalukan. Ini satu kata yang pantas diberikan tim yang berjuluk Blaugrana, alias Barcelona.

Betapa tidak, laga yang yang dihelat, di Estadio Da Luz, Lisabon, Portugis, Sabtu (15/8/2020) dinihari WIB ini Barcelona dibantai raksasa Bundesliga Bayern Munchen dengan skor 2-8!

Skor hingga jeda babak perdelapan final Liga Champions 2019/20 4-1. 

Thomas Mueller membuka keran gol Bayern Munchen di menit ke 4.

Hanya berselang tiga menit kemudian, Bayern Munchen memberikan hadiah kepada Barcelona. Depresi, David Alaba melakukan gol bunuh diri. 1-1 Barcelona menyamakan kedudukan.

Kucuran gol Bayern Muenchen lainnya dicetak masing-masing oleh Ivan Perisic di menit ke 21, Serge Gnabry di menit ke 28, Thomas Mueller di menit ke 31. Thomas Mueller dengan demikian mencetak dua gol.

Babak kedua, Kimmich (63), Robert Lewandowski (82), Philippe Coutinho (85 dan 89).

Sedangkan gol kedua Barca tercipta di menit ke 57. Luis Suarez menaklukkan kiper Manuel Neuer.

Bukan saja memalukan bagi tim sekaliber Barcelona, kendati yang dihadapi adalah juara Bundesliga tahun ini, kalah 2-8.

Akan tetapi ini benar-benar menyakitkan, pasukan Setien terpaksa harus menelan pil pahit. Setelah mereka menyingkirkan Napoli di 16 besar, mereka tersingkir dan tidak bisa melanjutkan kiprahnya di semifinal.

Pasalnya, setelah mereka gagal di La Liga yang menduduki posisi runner-up, satu-satunya harapan untuk bersinar adalah dengan menjuarai perhelatan si Kuping Lebar ini.

Namun apa daya, mereka kini harus menundukkan muka, malu.

Apalagi laga di atas adalah laga kekalahan terbesar Blaugrana sejak 1946.

Opta mencatat, pada kompetisi Copa Del Rey di 16 besar, Barcelona kebobolan 8 gol dan bahkan tidak mencetak satu gol pun dari Sevilla kala itu.

Atau dengan kata lainnya, Barcelona dibantai 0-8 oleh Sevilla di 16 besar Copa Del Rey pada tahun 1946, atau 74 tahun silam.

Semenjak itu, tak pernah sekalipun mereka kebobolan sampai 8 gol, sampai pada laga yang masih hangat tadi, 2-8!

Dengan hasil tadi, Opta juga mencatat ini untuk pertama kalinya sejak musim 2005/06 semifinal Liga Champions tidak diikuti oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Timnya Cristiano Ronaldo, Juventus, tersingkir oleh Olympique Lyon di perempatfinal kalah aturan gol tandang dengan agregat 2-2.

La Pulga dan CR7 dalam 15 tahun terakhir ini merupakan dua punggawa yang paling sering main di semifinal Liga Champions.

8 kali ke empat besar, 4 di antaranya ke puncak dicatat oleh Messi. Sedangkan Ronaldo 11 ke empat besar, 5 di puncak. Istimewanya, ke semuanya dimenangkan oleh masing-masing kedua pemain itu.

Keduanya kini sudah berkepala 3. Messi 33, Ronaldo 35. Barangkali ini sinyal sinar mereka mulai meredup?

Namun di balik ketidakhadiran dua pemain "angkasa luar" itu, justru Phillippe Coutinho menunjukkan penampilan yang bersinar, padahal yang bersangkutan, Coutinho adalah berstatus sebagai pinjaman untuk Die Roten.

Selain mencetak dua gol, Coutinho juga memberikan assist bagi terciptanya gol Lewandowski.

Usai laga, Bayern Munchen mengakui benar-benar serasa tak percaya dapat mengalahkan tim sekelas Barcelona dengan skor mencolok.

Punggawa Die Roten, Leon Goretzka, sampai-sampai kesulitan untuk berkata-kata.

"Sulit dimengerti, kami menang dengan 8-2. Kami memang optimis, tapi.... Tapi kami belum selesai," tuturnya.

Gelaran kompetisi paling bergengsi Eropa ini menjadi kebanggaan Jerman, dimana mereka menempatkan dua timnya di semifinal, yaitu RB Leipzig dan Die Roten.

Keberhasilan RB Leipzig ke empat besar disanjung. Karena klub ini tim "anak bawang", dalam artian klub baru seumur jagung usianya, mereka didirikan 11 tahun lalu, yaitu pada 19 Mei 2009.

"Anak bawang" lainnya, tim peringkat 3 Bundesliga 2019/20 ini ditukangi oleh Julian Nagelsmann, yang usianya baru 33 tahun.

Kecerdikan Nagelsmann menundukkan Atietico Madrid 2-1 di Lisabon, Jum'at (14/8/2020) dinihari WIB.

Termasuk yang teranyar, Opta juga mencatat Die Roten menikmati semifinal Liga Champions sudah 12 kali, mereka hanya kalah dari Real Madrid (13).

Tak pelak "sejarah" yang paling memalukan ini menjadi trending topic di media sosial, para netizen banyak yang mengolok-olok Messi dkk.

Trending topic lainnya yang menghiasi lini masa tentunya selain Messi, juga tagar Bayern Munchen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun