Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket

Mengintip Mauritius, Pusat Bulutangkis di Benua Afrika

11 Agustus 2020   10:03 Diperbarui: 11 Agustus 2020   11:33 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim bulutangkis Mauritius (indosport.com)


Tiada yang menduga, ternyata Mauritius, sebuah negara kepulauan yang terletak di sebelah barat daya Samudera Hindia, atau sekitar 850 km sebelah timur Madagaskar adalah pusat olahraga bulutangkis di Afrika.

Negara mungil dengan populasi 1,2 juta jiwa ini mempunyai atlet-atlet olahraga tepak bulu yang menorehkan berprestasi di berbagai kompetisi.

Tidak diketahui pasti kapan bulutangkis mulai dikenal di negara ini.

Dinaungi Mauritius Badminton Association (MBA), alias PBSI kalau di Indonesia, belakangan tepak bulu ini mulai mengalami perkembangan di sana.

Budaya olahraga di sana dipengaruhi oleh Inggris, sebagai negara yang memberikan kemerdekaan kepada mantan kolonialnya pada 12 Maret 1968.

Olahraga bulutangkis disegani di negeri Ratu Elizabeth. Di sana ada turnamen bulutangkis klasik yang paling bergengsi dan tersohor, yaitu All England, atau Thomas Cup.

Asosiasi Bulutangkis Mauritius (MBA) turut dilibatkan dalam proyek pengembangan olahraga bulutangkis di seluruh benua Afrika.

"Badminton For All" adalah proyek untuk pengembangan dan pelatihan bulutangkis kolaborasi antara BWF dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Beberapa pelatih bulutangkis ditugaskan untuk melatih 1.500 guru olahraga yang memberikan bimbingan bulutangkis kepada lebih dari 20.000 anak-anak di Afrika.

Annas Jauhari, anak dari pelatih legendaris Atik Jauhari, diketahui kemudian menjadi pelatih di sana. Semenjak Annas terlibat di sana, Mauritius mengalami kemajuan pesat, sejumlah prestasi berhasil ditorehkan.

Georges Julien Paul dan Kate Foo Kune adalah dua pebulutangkis di sana.

Georges Paul sempat mencuri perhatian ketika merepotkan pemain Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada Kejuaraan Dunia di Basel, Swiss, tahun lalu.

Pemain terbaik Afrika ini harus mempertahankan bahkan memperbaiki performanya agar dapat ikut berpartisipasi di Olimpiade Tokyo.

Kate Foo Kune (kelahiran 1993), memang berasal dari keluarga bulutangkis. Ayahnya, ibunya, dan kakak perempuannya merupakan mantan atlet bulutangkis.

Prestasinya di bulutangkis menjadikan Foo menjadi salah satu atlet top di Afrika.

Tidak tanggung-tanggung, karenanya Foo didapuk sebagai ratu olahraga negara itu. Dua kali sudah Foo terpilih menjadi Atlet Wanita Mauritius Terbaik, 2004 dan 2009.

Georges (24) disebut-sebut sebagai "Taufik Hidayat" nya Afrika.

Sejumlah gelar, termasuk juara tunggal putra Kejuaraan Afrika 2020 dan 2018 dan 3 emas dari African Youth Games 2014 berhasil digaet.

Itu alasan mengapa dia dijuluki "Taufik Hidayat" nya Afrika. Taufik Hidayat juga mengantongi tiga medali emas dari Asian Games 2006, 2002, dan 1998. 

Di tengah-tengah prestasinya yang mencuat di Afrika patut disayangkan apa yang menimpa Foo, dia ketahuan memakai sejenis doping pada 2019 lalu.

Namun kini,  demi upayanya melangkah ke Olimpiade Tokyo tahun depan, Foo tengah berupaya memulihkan namanya dalam segi fisik maupun mentalnya.

Dalam kejuaraan All Africa Senior Championship 2020 yang digelar di Kairo, Mesir, Mauritius membawa pulang 2 medali emas. Di tempat pertama diraih tuan rumah Mesir dengan 3 medali emas.

Georges Paul juga tercatat sebagai peraih total hadiah terbanyak bulutangkis di Afrika. 3.132 USD.

Mauritius memiliki sejumlah pemandangan yang mengagumkan. Itulah cikal bakal banyak investor luar negeri yang kepincut dan menanamkan modalnya di sana. 

Mauritius juga adalah salah satu negara terkaya dan pendapatan tertinggi per kapita di Afrika.

Belakangan, Mauritius mendapat sorotan karena keberhasilannya menangani pandemi virus Covid-19.

Sejak 11 Mei 2020 lalu Mauritius ditetapkan sebagai negara yang bebas korona. Kebijakan lockdown sudah ditiadakan dan lokasi-lokasi wisata sudah dibuka lagi.

Dan dengan berakhirnya krisis Covid-19 di Mauritius, maka sekolah-sekolah bulutangkis di sana juga telah dibuka kembali oleh asosiasi bulutangkis setempat.

Mauritius juga dinilai memiliki catatan yang bagus dalam soal HAM dan kehidupan demokrasi.

Dari pertama kali berpartisipasi di Olimpiade pada 1948, Mauritius pernah memperoleh satu medali, yaitu perunggu dari tinju lewat atletnya Bruno Julie di Olimpiade Beijing 2008.

Pada tahun 2016 nama Mauritius menyeruak di antara nama-nama negara lainnya yang turut serta dalam putaran final Piala Uber.

Terlihat di stadion, sang pelatih asal Indonesia Annas Jauhari yang mendampingi anak asuhnya.

Annas mengatakan dia datang ke Mauritius setelah mendengar negara itu sedang mencari kepala pelatih. Dia pun menyetujuinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun