Negara yang HUT nya 17 Agustus
Tahukah Anda negara mana lagi di dunia yang tanggal kemerdekaannya sama dengan negara kita?
Dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 75 pada 17 Agustus 2020 Sekretariat Negara RI Â menetapkan tema peringatannya dengan "Indonesia Maju".
Secara kebetulan suatu kesempatan saya membuka Wikipedia, di situ ditemui ternyata Gabon, satu negara yang terletak di Afrika bagian barat, HUT Kemerdekaannya identik dengan Indonesia, yaitu 17 Agustus.
Gabon memperoleh kemerdekaannya lepas dari penjajahan Perancis pada 17 Agustus 1960.
Sejak saat itu, negara yang berbentuk republik presidensial ini, hingga sekarang sudah dipimpin oleh 3 orang presiden.
Presiden pertama negara yang kaya mineral itu adalah Omar Bongo. Yang memimpin negara yang berpopulasi 2,2 juta jiwa (sensus 2018).
Gabon merupakan salah satu negara utama di dunia dalam hal produksi minyak, namun World Bank dalam datanya menyebutkan sepertiga penduduk di negara itu masih berada dalam kemiskinan.
Bongo terus menjadi kepala negara di sana selama lebih dari empat dekade hingga wafatnya tahun 2009.
Selama pemerintahannya, sang presiden dekat dengan Perancis.
Karena sistem kedekatan itu menjadikan Gabon menerima bantuan militer dan politik dari Perancis, sedangkan sebagai timbal baliknya Perancis mendapatkan kemudahan dalam hal urusan bisnis di negaranya Pierre Emerick Aubemeyang tersebut.
Sejak Bongo meninggal pada tahun 2009, pemerintahan di negara itu diambil alih oleh anaknya yang menjadi presiden, yaitu Ali Ben Bongo Ondimba.
Namun pola hubungan saling menguntungkan antara Perancis dan Gabon dulu (yang disebut dengan Francafrique) menjadi berubah. Pasalnya, Ondimba dicurigai melakukan praktek-praktek korupsi dalam pemerintahannya.
Perancis pun tidak tinggal diam, mereka melakukan investigasi kepada aset-aset milik keluarga Ondimba.
Negara Gabon menjadi sorotan terlebih setelah klub sepakbola Arsenal menjuarai Piala FA musim ini (Minggu, 2/8/2020). Arsenal menang 2-1 melawan Chelsea dalam laga final di Wembley Stadium.
Kedua gol dari skor 2-1 untuk Arsenal itu keduanya dicetak Pierre Emerick Aubemeyang, pesepakbola asal Gabon.
Serba 75
Peringatan HUT proklamasi kemerdekaan RI tahun ini memang boleh dibilang cukup unik.
Selain karena HUT kali ini dirayakan di saat-saat pandemi Covid-19 yang mana pada penyelenggaraannya diwajibkan menuruti aturan protokol kesehatan, kali ini ada angka yang istimewa, yaitu "75".
Untuk menarik minat pembeli setelah berbulan-bulan mal tidak ada aktivitas karena pusat perbelanjaan itu ditutup untuk mencegah penyebaran virus korona, maka bertepatan dengan HUT RI tahun ini, mereka memberikan penjualan barang-barangnya diskon hingga mencapai 75 persen.
"Diskon serba 75" kata Budihardjo Iduansyah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, atau Hippindo.
"Serba 75, diskon 75 persen, diskon Rp 75 ribu, diskon bagi yang berusia 75 tahun," tuturnya.
Hal itu dimaksudkan agar gairah orang-orang untuk berbelanja bangkit lagi. Apa lagi untuk produk-produk fesyen.
Budihardjo mengingatkan ritel fesyen sudah kehilangan momen yang krusial yang digadang-gadang bakal menjadi panen bagi dunia fesyen ini, yaitu momen Lebaran.
Menurutnya, fesyen itu membutuhkan even nasional. "Contohnya lebaran. Kemarin lebaran kita tidak dapat apa-apa. Semoga even (kemerdekaan) kali ini bisa mengangkat sektor fesyen juga," katanya.
Adakah alternatif untuk merayakan sukacita HUT RI di tengah pandemi?
Pada tahun-tahun sebelumnya, sukacita perayaan HUT RI ini dimeriahkan oleh berbagai lomba seperti panjat pinang, balap karung, tarik tambang, atau lomba makan kerupuk, dan sebagainya.
Elshinta.com melaporkan anak-anak di dusun Kelipan, desa Kalinegoro, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah penuh semangat merayakan HUT RI, Senin (3/8/2020) mengikuti lomba cuci tangan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Lomba ini diikuti oleh sekitar 30 balita dan pelajar Sekolah Dasar (SD). Tujuannya adalah agar mereka bisa menyadari betapa pentingnya untuk sering mencuci tangan di masa pandemi sebagai salah satu upaya pencegahan Covid-19.
Tentunya lomba ini juga masih diterapkan aturan-aturan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker.
Bukan panjat pinang, dalam lomba ini anak-anak peserta berlomba pertama-tama membasahi tangan dengan air yang mengalir, gosok dengan kedua telapak tangan, dan proses selanjutnya.
Ide lomba ini tercetus dari kelompok remaja desa itu yang tergabung dalam kelompok KORG.
Para remaja di kecamatan Mertoyudan itu ingin bersukacita merayakan HUT RI namun masih dalam masa pandemi, maka tercetuslah ide lomba mencuci tangan.
