Ternyata sepakbola juga bisa terpengaruh oleh politik.
Siapa yang tak kenal dengan Mohamed Salah?
Yang bersangkutan adalah pesepakbola asal Mesir yang namanya semakin melejit ke permukaan karena mengantarkan timnya sekarang, Liverpool, menjuarai berbagai kompetisi baik di liga domestik, Eropa, maupun internasional.
Boleh dikata di Anfield inilah sinarnya benderang. Pemain terbaik Afrika 2018 itu menjadi top skorer Liga Inggris dua musim berturut-turut, yaitu musim 2017/18 dan 2018/19.
Andai tidak ada pemain yang beragama Muslim ini, lain cerita bisa terjadi di Liverpool pimpinan Juergen Klopp.
Dan pemain kelahiran Nagrig, 15 Juni 1992 itu tak akan berseragam Liverpool jika ada sesuatu peristiwa seperti berikut ini.
Bergabung ke Liverpool pada 2017, ternyata Mohamed Salah sempat dikabarkan ingin langsung hengkang dari tim Marseyside tersebut, dua tahun lalu.
Ada apa dengan pemain berambut kribo itu?
Lantas mulai diketahui alasan apa yang membuat mantan pemain Chelsea itu ingin meninggalkan Anfield.
Alasannya adalah karena pada saat itu Liverpool ingin memboyong pesepakbola asal Israel, Moanes Dabour, ke Anfield untuk dijadikan punggawa tim berjuluk The Reds itu.
Salah disebut-sebut sangat membenci pesepakbola yang bersangkutan.