Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rikako Ikee, Peraih 6 Emas AG 2018 Masih Berjuang dengan Leukemia

2 Juli 2020   09:17 Diperbarui: 2 Juli 2020   09:24 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SBS bulan Pebruari 2019 melaporkan, Ratu renang Jepang, Rikako Ikee, mengidap penyakit leukemia.

Rikako Ikee, usianya baru 18 tahun ketika dia dinobatkan sebagai MVP (Most Valuable Player).

Alhasil, dia menjadi atlet terbaik wanita pertama di Asian Games. Tak pelak karenanya dia mendapatkan banyak sorotan atas prestasi fenomenalnya itu.

6 medali emas dan 2 medali perak nomor estafet dari Asian Games 2018 Jakarta-Palembang berhasil disabetnya.

Selain delapan medali yang dikantonginya dari Asian Games Jakarta, Rikako Ikee juga merupakan pemegang rekor dunia renang junior 100 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya kupu-kupu, dan 50 meter gaya bebas yang diukirnya di Singapura tahun 2015.

"Saya bingung dan masih tidak percaya akan semua ini," kata Ikee saat divonis penyakit itu.

Dan jelas berita ini merupakan kerugian bagi Jepang untuk mengumpulkan pundi-pundi medali dari Olimpiade yang akan digelar di negeri matahari terbit.

Ikee terpaksa harus mengubur mimpinya untuk tampil di ajang empat tahunan Tokyo.

Akan tetapi dia masih bertekad untuk bisa tampil membela negaranya pada Olimpiade Paris 2024.

Jika Anda masih ingat, pada tahun lalu, ibu Kristiani Herrawati, isteri dari Presiden ke 6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono juga mengidap penyakit leukemia ini. 

Melalui video, SBY sendiri menyatakan bahwa isteri beliau sakit dan menderita blood cancer.

Ibu Ani Yudhoyono ketika itu dirawat di National University Hospital Singapura.

Dunia medis mengenal ada tiga jenis kanker darah, salah satunya adalah leukemia.

Kata leukemia itu sendiri berasal dari bahasa Yunani leukos yang berarti "putih", dan aima yang berarti "darah".

Data pada tahun 2000 ada sekitar 260 ribu anak-anak dan dewasa di seluruh dunia yang menderita leukemia, dan 211 ribu orang di antaranya meninggal. 

90 persen dari semua penderita adalah orang dewasa.

Leukemia ini dalam dunia medis dibagi menjadi dua jenis, leukemia kronis dan leukemia akut.

Keduanya dibedakan dari lamanya perjalanan penyakit.

Perjalanan penyakit leukemia kronis tidak begitu cepat dan memiliki harapan hidup yang lebih lama, 1-5 tahun. 

Sedangkan leukemia akut ditandai dengan perjalanan penyakit yang cepat, bisa dalam hitungan minggu bahkan hari.

Data WHO menyebutkan leukemia sudah menyebabkan kematian pada 2018 sejumlah 11.326 orang di Indonesia.

WHO juga menyebutkan prevalensi kanker darah di negara kita mencapai 36.884 kasus dalam lima tahun terakhir.

Pada tahun saat Ikee divonis, dia tidak bisa mengikuti Kejuaraan Dunia Renang yang digelar akhir tahun 2019 lalu di Gwangju, Korea Selatan. Sedih menghampirinya.

Kendati harus menerima kenyataan melewati Olimpiade Tokyo. "Saya belum menyerah dengan hal-hal lain di depannya," tuturnya.

2024 saat Olimpiade Paris dihelat usia Ikee akan memasuki periode emas bagi seorang atlet, yaitu 24 tahun.

Dokter menyebutkan kanker darah Ikee leukemia limfositik akut.

Alodokter.com menyebutkan, selain leukemia yang diidap Ikee, jenis leukemia lainnya adalah mielositik kronis, mieloblastik akut, dan limfoblastik akut.

Leukemia disebabkan karena sumsum tulang belakang terlampau banyak menghasilkan sel mieloid.

Pidato kepada para Olimpian

Ikee baru pertama kali terjun lagi ke kolam renang pada bulan Maret lalu setelah selama 10 bulan lamanya dia menjalani kemoterapi dan perawatan intensif. Desember 2019 dokter yang merawatnya sudah membolehkannya pulang.

Selama masa pemulihan itu, Ikee mengakui melakukan kegiatan yang tidak lazim saat dia menjadi atlet. Seperti nonton film, main puzzle, dsb.

Kendati perawatannya berjalan lancar, MVP mengatakan dia sempat merasakan jantungnya serasa berhenti.

"Saya tidak boleh menyerah dengan penyakit ini," kata wanita kelahiran Tokyo, Jepang, 4 Juli 2000 itu.

Kini MVP masih terus berjuang melawan penyakitnya. Dia harus tetap memelihara semangat dan motivasi berkompetisi.

Kisah yang inspiratif sekali. 

Oleh karenanya, Rikako Ikee dilaporkan Japan Times dipilih untuk memberikan pidato kepada para olimpian Olimpiade Tokyo 2021.

Masanori Takaya, Jubir Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2021, menyatakan komite tidak akan mengadakan sesuatu acara yang berpotensi menarik banyak orang untuk hadir.

Seremonial dimana Rikako Ikee akan berpidato akan digelar secara tertutup, di National Stadium, pada 23 Juli 2020 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun