Trump mengeluarkan ancaman tidak akan lagi menonton laga NFL (National Football League). Sepakbola Amerika Serikat, baik tim putra, maupun tim putri.Â
Hal itu dikarenakan para pemain berlutut ketika lagu kebangsaan AS The Star Spangled Banner dikumandangkan.
Federasi Sepakbola AS (USSF) kini membolehkan para pemain berlutut ketika lagu kebangsaan AS dikumandangkan sebelum laga, sebagai bentuk solidaritas George Floyd.
Bentuk berlutut yang mirip dilakukan Derek Chauvin ketika menahan Floyd.
Selain mengecam aksi berlutut yang dilakukan para pemain, Trump juga mengkritik Roger Goodell, Komisaris NFL yang mengubah aturan harus berdiri selama lagu kebangsaan dikumandangkan.
Dulu Trump juga sempat kecewa dengan pesepakbola wanita Megan Rapinoe. Rapinoe melakukan aksi berlutut sebelum friendly match antara tim wanita AS melawan Thailand pada 2016.
Hal ini sebagai bentuk protes atas aksi rasisme di negaranya, Rapinoe juga dikenal sebagai aktivis kesetaraan gender untuk wanita.
Rapinoe adalah pemain sepakbola profesional AS, bersama klubnya dia bermain di NWSL, liga utama sepakbola wanita Paman Sam.Â
Bermain sebagai gelandang, Rapinoe dinobatkan Ballon d'Or wanita tahun 2019.
Ya, sebagai penghormatan, saat lagu kebangsaan suatu negara dikumandangkan dalam acara apa pun, termasuk di olahraga, para hadirin yang ada biasanya diharuskan untuk berdiri.
Kegusaran Trump sepertinya bakal terus berlanjut, pasalnya pihak penyelenggara MLS (Major League Soccer) atau Liga Utama Sepakbola AS mewacana tidak akan mengumandangkan lagu kebangsaan ketika MLS mulai memutar rodanya kembali yang dijadwalkan bulan Juli mendatang.