Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemerintah Diminta Serius Sikapi RI Posisi 97 dari 100 Negara Aman Corona

10 Juni 2020   10:03 Diperbarui: 10 Juni 2020   10:32 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saleh Partaonan Daulay (telusur.co.id)


Hingga Selasa (9/6/2020) kasus virus Covid-19 sudah menyebar ke 213 negara di dunia dengan total jumlah kasus mencapai 7.231.936.

Memang ada sejumlah kecil negara yang belum terpapar sama sekali sebaran virus mematikan tersebut.

Sementara korban tewas karena virus 3 besar terbanyak adalah Amerika Serikat, Inggris, dan Brasil.

Di Asia Tenggara, Vietnam mencuri perhatian dunia karena 0 kematian dan hanya ada 323 kasus korona yang terjadi di sana

Akan tetapi mengapa Vietnam ditempatkan di urutan ke 20 oleh Deep Knowledge Group. Sementara Singapura di urutan ke 4 dan Jerman di urutan ke 2 negara teraman di dunia, padahal kasus korona dan korban tewas di negara itu jauh lebih banyak?

Hal tersebut dapat dilihat dari barometer. 

Vietnam sudah membuka kembali sekolah-sekolah di sana sejak April lalu dan laga sepakbola mereka juga sudah dimulai lagi. Bahkan penonton diperbolehkan hadir di stadion untuk menonton langsung, bahkan tanpa mengenakan masker.

Para pengamat menyebutkan keberhasilan negara dengan sistem satu partai itu dikarenakan mereka bergerak cepat begitu mendengar adanya kasus awal korona di Cina.

Indonesia sendiri ditempatkan di peringkat ke 97 dari 100 negara teraman dari virus korona yang disusun oleh Deep Knowledge Group.

Posisi Indonesia lebih baik dari Kamboja, Laos, dan Bahama. Masing-masing di posisi ke 98, 99, dan 100.

Lantas negara mana yang menjadi juara teraman dari pandemi virus Covid-19?

Deep Knowledge Group menempatkan Swiss sebagai negara yang paling aman dari virus Covid-19. Disusul Jerman di tempat ke 2.

Negara adidaya Amerika Serikat berada di posisi ke 58. Sedangkan negara yang paling tidak aman terhadap virus Covid-19 adalah Sudan Selatan (200).

Organisasi nirlaba kepunyaan Deep Knowledge Ventures menggunakan sejumlah parameter yang saling terkait dalam membuat peringkat negara yang teraman dari virus Covid-19 tersebut.

Parameter tersebut antara lain, efisiensi pemerintah pada penanganan wabah, kesiapan kesehatan, pemantauan dan deteksi, serta kategori karantina.

Deep Knowledge Ventures merupakan perusahaan investasi yang dibentuk di Hongkong pada tahun 2014.

Pada 5 Juni 2020 Forbes yang memuat laporan tersebut mengatakan negara teraman dari virus Covid-19 itu berubah-ubah sepanjang terjadinya pandemi Covid-19.

Memang ada 200 negara, tetapi majalah itu hanya menampilkan 100 negara.

Mulanya, negara yang bereaksi cepat terhadap serangan wabah korona mempunyai peringkat yang tinggi (seperti Vietnam). Kini negara-negara yang kokoh secara ketahanan ekonomi berada di peringkat atas, contohnya Swiss, Jerman dan Singapura.

"Swiss dan Jerman yang tangguh dalam ketahanan ekonomi melonggarkan PSBB mereka dengan menerapkan ilmu pengetahuan tanpa mengabaikan kesehatan dan keselamatan warganya" kata penelitian itu.

Vietnam menjadi negara yang teraman ke 2 di Asia Tenggara, mereka ditempatkan di urutan ke 20 negara teraman di dunia oleh konsorsium perusahaan ini.

Deep Knowledge Group ternyata menempatkan Singapura sebagai negara teraman dari virus Covid-19 di Asia Tenggara, bahkan berada di peringkat ke 4.

Dari ulasan di atas sudah diketahui peringkat 1 ditempati Swiss, ke 2 Jerman, ke 4 Singapura, lalu siapa yang berada di peringkat ke 3?

Ternyata Israel lah penghuninya. Israel berada di peringkat ke 3.

Di atas dikatakan selama pandemi korona, urutan peringkat teraman berubah-ubah. 

Setiap hari pemerintah negara meng update data-data virus korona. Berapa kasus positif, berapa yang meninggal, dan berapa yang sembuh.

Harus menjadi pertimbangan serius

Data dari Kementerian Kesehatan RI dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pada Selasa (9/6/2020) Indonesia mencapai rekor tertinggi kasus Covid-19 yaitu 1.051.

Rekor sebelumnya, tercatat pada Sabtu (6/6) 993 kasus, Kamis (21/5) 973 kasus, "dan urutan ke 4" ada pada Sabtu (23/5) dengan 949 kasus.

"Pemerintah seharusnya serius menyikapi laporan Forbes itu yang menempatkan Indonesia di posisi ke 97. Itu berarti Indonesia berada di nomor 3 terakhir dari 100 negara," ungkap Saleh Partaonan Daulay, anggota Komisi IX DPR RI sekaligus Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Selasa (9/6/2020).

Menurutnya, urutan peringkat teraman dari virus korona tersebut sangat perlu menjadi perhatian serius, karena penilaiannya memakai parameter kualitatif dan kuantitatif.

Dengan nomor urut 3 terakhir itu bisa jadi sangat mencemaskan, dan ada banyak kekurangan pemerintah yang harus dibenahi dalam penanganan korona. Tanpa upaya yang sungguh-sungguh, bakal ada banyak permasalahan yang muncul kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun