Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Selama Aturan Pandemi Covid-19, Situs Mana Saja yang Trafiknya Naik atau Anjlok?

19 Mei 2020   09:01 Diperbarui: 19 Mei 2020   09:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Traffic situs selama pandemi (media.skygrid.id)


Virus korona yang berawal dari Wuhan, Cina telah berkembang dan merajah dunia menjadi pandemi dan sudah menelan banyak korban. Manusia dari semua pihak dan golongan kebingungan dan dibuat depresi karena diberlakukannya stay at home, physical distancing, social distancing, dan lockdown.

Juga PPSB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Mereka dihimbau untuk sering mencuci tangan dengan sabun atau air mengalir, memakai masker, menjaga daya tahan tubuh, mengonsumsi gizi seimbang, dan menjaga etika batuk yang benar.

Berhubungan dengan Ramadhan dan Idul Fitri, Presiden Jokowi mengeluarkan himbauan agar umat Islam melakukan aktivitas Ramadhan dan Idul Fitri di rumah saja dengan tidak berkerumun lebih dari lima orang.

Dan pemerintah juga mengeluarkan larangan untuk mudik lebaran 1 Syawal 1441 Hijriyah.

Tentu saja adanya pembatasan untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19 itu, menimbulkan berbagai pola kehidupan yang berbeda dari biasanya, termasuk di antaranya dalam googling atau mengakses situs-situs internet tertentu.

Menarik disimak riset yang digelar marketplace asuransi lifepal.co.id yang ingin mengetahui lalulintas atau traffic dari sejumlah situs penyedia jasa dari berbagai kategori, seperti situs lowongan kerja, media pemberitaan, media kesehatan, belanja daring, dan dari traveling.

Menggunakan similarweb, lifepal mengambil tiga sampai lima situs teratas dari setiap kategori penyedia jasa sebagai sampel riset.

Alhasil, terdapat traffic yang bervariasi dari satu penyedia jasa dengan penyedia jasa lainnya. Ada traffic yang menunjukkan kenaikan, ada juga traffic yang menunjukkan penurunan.

1. Situs lowongan pekerjaan sepi

Akibat adanya aturan lockdown perusahaan menjadi sepi aktivitas dan pengaruhnya banyak karyawan yang dirumahkan. 

Kementerian Tenaga Kerja mencatat setidaknya ada hampir 1,8 juta orang yang terpengaruh, di PHK, dirumahkan. Baik itu dari sektor formal maupun sektor informal.

Apabila banyak perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan, maka dengan sendirinya situs-situs lowongan pekerjaan bakal ramai pengunjungnya. 

Situs-situs itu memberikan segala informasi mengenai lowongan pekerjaan yang ada.

Dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil seperti sekarang ini orang jadi enggan untuk membuka situs-situs tersebut.

Bahkan penurunannya sudah terjadi sejak Pebruari 2020. 

Karir.com, urbanhire.com, JobsDB.co.id, jobstreet.com, dan indeed.com.

2. Media online menjadi banyak traffic

Logikanya, di masa lockdown dan stay at home ini orang jadi sering ingin membaca berita.

Lima situs teratas, kompas.com, detik.com, suara.com, liputan6.com, dan tribunnews.com, mengalami peningkatan tren.

Kenaikan kelima situs online tersebut mengalami peningkatan 748 juta pengunjung pada bulan Maret atau naik 22 persen ketimbang Pebruari 2020.

3. Situs kesehatan kebanjiran traffic

Sejak ditemukannya kasus positif korona pertama pada bulan Maret lalu, total kelima situs kesehatan teratas yaitu SehatQ.com, Hellosehat.com, halodoc.com, klikdokter.com, doktersehat.com, dan alodokter.com, mencapai 141 juta pengunjung atau melonjak 19 persen dari bulan sebelumnya (Pebruari 2020).

4. Situs belanja daring cenderung stabil

Himbauan untuk melakukan aktivitas di rumah membuat orang belanja secara online. 

Tapi justru lalulintas ke situs-situs tersebut cenderung stabil dan bahkan menunjukkan sedikit penurunan.

Terdapat 236 juta pengunjung pada bulan 2020 kepada bibli.com, lazada, Bukalapak, Shoppee, dan Tokopedia. Lalulintas itu bahkan tidak lebih banyak dari bulan sebelumnya yang 258 kunjungan.

Produk-produk yang dibeli saat itu bukan lagi produk fashion, tapi produk-produk makanan dan minuman, hobi, kebutuhan rumahtangga, dan produk-produk kesehatan.

5. Situs hotel dan travel menurun

Dapat dimengerti, adanya lockdown karena pandemi korona pula physical distancing, social distancing membuat mereka yang ingin berwisata mengurungkan niatnya.

Pada April 2020, situs-situs seperti PegiPegi,.com, tiket.com, Traveloka.com, mengalami penurunan pengunjung sebesar 70 persen dari sejak Januari 2020. (dimana start mulai mengalami penurunan).

Bahkan tren ini dikhawatirkan mereka bakal terus turun lebih banyak lagi karena adaya larangan mudik dari Presiden Jokowi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun