Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Henti Jantung Mendadak Seperti yang Dialami Didi Kempot

8 Mei 2020   09:37 Diperbarui: 8 Mei 2020   09:41 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cardiac sudden arrest (racoonbuzz.com)

Cardiac sudden arrest ini sangat besar risikonya terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, seperti sindrom Marfan, penyakit jantung bawaan, gangguan valvular jantung, kardiomiopati (jantung membesar), dan PJK (penyakit arteri koroner).

Faktor-faktor lain seseorang berisiko mengalami henti jantung mendadak selain mempunyai riwayat penyakit jantung, adalah diabetes, berat badan tidak ideal, jarang bergerak, merokok, dan berusia di atas 45 tahun (bagi pria) dan 56 tahun (bagi wanita).

Dr Ivan menjelaskan semakin lama penanganan orang yang henti jantung, maka akan semakin banyak otot jantung yang mati.

Dr Ivan juga mengatakan henti jantung ini dapat disebabkan karena dehidrasi atau kekurangan cairan. 

Orang yang akan henti jantung mengalami tahapan-tahapan mulai dari kematian otot-otot jantung.

Menurutnya, bagian-bagian otot jantung akan mati setiap empat menit sekali. "Semakin lama ditangani, akan kian banyak otot-otot jantung yang mati," tuturnya, Kamis (7/5/2020).

"Jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal," katanya.

Tenaga medis umumnya akan memantau irama jantung orang yang henti jantung dengan alat yang dinamakan EKG (elektrokardiogram). 

Tindakan darurat untuk orang yang henti jantung adalah dengan CPR (cardiopulmonary resuscitation), atau juga dikenal dengan istilah RJP (Resusitasi Jantung Paru).

Tenaga medis juga akan melakukan setrum jantung atau defibrilasi.

Jika usia Anda sudah berkepala 4, maka berhati-hatilah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun