Dunia musik tanah air berdukacita.
Erwin Prasetya, mantan personil Dewa 19 telah menghadap Sang Pencipta.
Menurut pengamat musik Bens Leo, Erwin meninggal karena perdarahan lambung.
Sempat mendapatkan perawatan, pria yang juga dipanggil Erwin Prast itu meninggal dunia di Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan, pada usianya yang ke 48 tahun. Sabtu (2/5/2020).
Mendengar kepulangannya, Ahmad Dhani mengatakan temannya itu sebagai sosok yang paling rajin sholat lima waktu di Dewa 19.
"Innalilahi, khusnul khatimah, meninggal di bulan Ramadhan adalah cita-cita semua orang," tulis Dhani di Instagramnya.
Unggahan Dhani itu langsung dibanjiri ungkapan berbelasungkawa dari para netizen.
Dewa 19. Nama Dewa adalah akronim dari empat personil siswa SMP Negeri 6 Surabaya. Didirikan mereka pada tahun 1986.
Dhani Ahmad (vokal, keyboard), Erwin Prasetya (bassist), Wawan Juniarso (drummer), dan Andra Junaidi (gitaris).
Semula aliran musik Dewa 19 adalah pop. Kemudian berubah menjadi jazz setelah Erwin Prast memperkenalkan aliran musik itu.
Musikus, penulis lagu, dan komposer Erwin Prast dilahirkan di Surabaya, pada 29 Januari 1972.
Pada 2002 Erwin meninggalkan Dewa 19 dan bergabung Kla Project pimpinan Katon Bagaskara. Hanya sebentar dengan Kla, pada tahun 2006 dia mendirikan Evo Band. Erwin juga lalu membentuk grup musik Matadewa pada tahun 2009.
Ari Lasso, yang kemudian bergabung dengan Dewa 19 pernah membawakan lagu-lagu ciptaan Erwin di album Sendiri Dulu. Lagu-lagu itu di antaranya Relakan Aku Pergi, Misteri Illahi.
Lagu-lagu hit Dewa 19 lainnya seperti Selatan Jakarta, Sebelum Kau Terlelap, Still I'm Sure We'll Love Again, Kamulah Satu-Satunya, Restoe Boemi, dan Kirana. Erwin Prast mempunyai andil di dalamnya.
Restoe Boemi adalah salah satu lagu hit di album Terbaik Terbaik.
Kamulah Satu-Satunya adalah ungkapan cinta Erwin untuk kekasih hati yang dicintai selamanya.
Sedangkan Kirana adalah kisah hidup Erwin dan kegelapannya saat dia terjerat narkoba.
Kamulah Satu-Satunya dan Kirana tergabung dalam album Pandawa Lima.
19 di belakang nama Dewa 19 ditambahkan ketika para personilnya berusia 19 tahun semuanya.
Karena adanya ketidakcocokan dengan personil lainnya, Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 pada tahun 2002.
"Ya, meninggal subuh tadi karena perdarahan di lambung, sebelumnya kesadarannya sempat turun," kata Bens Leo.
Penyakit seperti Erwin bisa berakibat fatal.
Para ahli mengatakan kondisi perdarahan lambung disebabkan karena karena adanya efek samping obat-obatan, tumor, varises, dan tukak lambung.
Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, seorang profesor ahli pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan pendarahan lambung masuk dalam emergency (darurat).Â
Dr Ari mengambil data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. 10 persen penderita perdarahan lambung meninggal dunia.
"Penyakit ini darurat, harus ditangani segera, bahkan jika perlu dioperasi," jelasnya.
Sedangkan dr Indra Wijaya, SpPD-KEMD, MKes, FINASIM, seorang ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Premier Bintaro menjelaskan jika dibiarkan gejala-gejala perdarahan lambung ini dapat menjadi kian parah sehingga luka yang tadinya kecil menjadi membesar dan mengakibatkan shock.
"Jika dalam 3 hari tidak ada perbaikan gejala-gejalanya, segera periksakan diri ke dokter," kata dr Indra.
Dr Indra menyebutkan gejala-gejala itu antara feses dari BAB berwarna hitam, muntah darah, serta nyeri ulu hati yang hebat.
Dalam dunia medis secara keseluruhan, kondisi perdarahan lambung ini disebabkan karena adanya pembuluh darah yang pecah. Dan pecahnya pembuluh darah itu dikarenakan si penderita mengonsumsi alkohol yang berlebihan, obat-obatan, asam lambung, dan juga infeksi.
Dalam artikel yang sempat saya baca, kondisi perdarahan lambung ini berawal dari gangguan pencernaan, seperti yang dialami banyak orang.
Oleh karenanya jika Anda mengalami gangguan pencernaan, itu janganlah dianggap sepele.
Kalau produksi asam di tubuh berlebihan, maka itu mengakibatkan nurkosa lambung akan menjadi borok, dan lantas akhirnya berdarah.
Para ahli yang berkaitan dengan penyakit ini senada mengatakan minum obat-obatan dapat menyebabkan luka lalu berdarah. Itulah penyebab tukak atau borok di lambung.
Para ahli juga sepakat agar jangan menganggap remeh perdarahan lambung karena bisa berujung pada kematian kalau terjadi perdarahan yang hebat atau bocor.
Perdarahan itu menyebabkan infeksi di rongga perut, lalu dari rongga perut itu seluruh tubuh akan terinfeksi, sehingga si pasien meninggal.
Dr Ari Fahrial menjelaskan jika keseimbangan lambung terganggu, misalnya karena asap rokok yang terlalu banyak, asam lambung, obat-obatan rematik, atau alkohol, maka akan menimbulkan kerusakan.
Selamat jalan Erwin Prasetya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H