Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, Yo sempat memuji Presiden AS Donald Trump yang mengirimkan surat kepada Un. Surat itu berisi harapan adanya jalinan kerjasama untuk menangani virus korona.
Yo juga digadang-gadang sangat berperan sebagai orang yang paling berpengaruh langsung terhadap pencitraan Un di mata dunia.
Yo mulai terlihat di depan publik ketika menghadiri pemakaman ayahnya pada 2011.
Dalam dua tahun terakhir, Yo semakin sering terlihat mendampingi Un, pada saat Un bertemu dengan Donald Trump maupun dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Pada Pebruari 2018, Yo berkunjung ke Korea Selatan menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.
Bersama kakaknya, Kim Jong Un (1983), Kim Jong Chol (1981), sehari-hari Yo tinggal dan dibesarkan di rumah ibunya, Ko Yong Hui, di Changkwang Hill, Pyongyang.
Pada tahun 2002, Kim Jong Il sempat membanggakan Yo karena ketertarikan dan keinginannya untuk berkarier di jajaran elit politik Korea.
Sosok lain yang disebut-sebut adalah Kim Pyong Il, 65 tahun, yang merupakan paman tiri Kim Jong Un. Sekaligus sebagai saudara tiri Kim Jong Il.
Pyong Il kini sudah kembali ke negaranya tahun lalu setelah sekian lama menjadi diplomat di luar negeri, sebagai Duta Besar untuk Ceko.
Profesor John Blaxland dari Australian National University mengatakan munculnya Pyong Il ke atas elit politik bakal menarik perhatian.
Di Korut yang kuat menganut sistem patriarki, menjadi keuntungan tersendiri bagi Pyong Il, karena dia laki-laki.