Dikatakan kronis, karena proses terbentuknya penyakit tidak menular ini berlangsung secara perlahan-lahan namun akhirnya menetap dalam jangka waktu yang lama. Oleh karenanya, penderita penyakit kronis tidak menular itu daya tahan tubuhnya menjadi menurun secara bertahap sehingga mudah terjangkit penyakit, termasuk virus korona.Â
Orang-orang golongan itu memiliki kerentanan yang sama dengan para lansia, mengalami gejala-gejala berat virus korona atau penyakit lainnya.
Selain itu, orang-orang yang mengonsumsi obat-obat kortikosteroid dosis tinggi, mereka yang melakukan transplantasi sumsum tulang atau organ lainnya, penderita AIDS, HIV, dan para perokok juga sama rentannya terinfeksi virus Covid-19.
Tenaga medis di rumah sakit.
Bagaimana tidak berisiko? Sehari-hari para tenaga medis ini dekat dengan para pasien Covid-19, setidaknya. Para tenaga medis perawat pasien korona ini harus mengikuti anjuran protokol yang benar.
Anak-anak.
Hingga 13 Maret 2020 di Indonesia terdapat dua anak (anak 3 tahun dengan gejala ringan sedang, dan anak 2 tahun dengan gejala sedang) dari 68 orang yang tertular virus Covid-19.
Kedua bocah tersebut terinfeksi virus korona dari orangtuanya yang juga positif Covid-19. Daftar pun bertambah panjang dari anak-anak usia 15 tahun kebawah di seluruh dunia yang terinfeksi virus korona.
Meski risiko tertular virus korona pada anak-anak tidak separah seperti pada lansia dan orang yang mempunyai riwayat penyakit tertentu, akan tetapi risiko yang dapat terjadi pada anak-anak tidak boleh disepelekan begitu saja.
Sebuah organisasi di Cina baru-baru ini mengadakan penelitian terhadap 44.672 pasien yang positif korona. Organisasi riset itu ingin mengetahui kaitan antara munculnya positif korona dengan adanya riwayat penyakit kronis yang diidap.