Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Korona, 2 Juta Ayam Dimusnahkan dan Dibagi-bagikan

20 April 2020   09:41 Diperbarui: 20 April 2020   11:00 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternak ayam merugi (ayamkita.com)


Virus Disease 2019 atau yang biasa kita kenal dengan Covid-19 telah berdampak merugikan kepada semua sendi kehidupan. Olahraga, pariwisata, dsb.

Kementerian Keuangan RI mencatat setidaknya ada 8 hal yang membuat perekonomian mengalami kontraksi.

Mudharat pertama yang dapat dilihat adalah pada angka inflasi. Kementerian Keuangan mencatat statistik, angka inflasi mencapai 2,96 persen dari berbagai komponen di bulan Maret 2020.

Impor Indonesia juga mengalami penurunan selama bulan Januari sampai dengan Maret 2020 sebesar 3,7 persen.

Kalangan bisnis perhotelan memperkirakan adanya penurunan jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia. Mereka memprediksi berdasarkan 6.000 hotel yang tingkat huniannya dapat menurun hingga 50 persen.

Statistik mencatat telah terjadi penurunan pendatang dari Cina sekitar 6.800 orang per hari. Dengan demikian sektor layanan udara pun kehilangan pendapatan sekitar Rp 207 miliar.

Di Amerika Serikat, sebuah perusahaan daging ayam di Delaware, akan membunuh sekitar 2 juta ekor ayam miliknya terkait virus korona yang sekarang pandemi itu.

Tindakan untuk memusnahkan 2 juta ekor ayam itu bukan karena ayam-ayam itu menularkan penyakit korona.

Hal ini disebabkan karena hampir semua karyawan di perusahaan yang bernama Allen Harim itu terpapar virus Covid-19.

Sedangkan karyawan yang masih bisa masuk kerja hanya sedikit, dan menjadi kerepotan karena tidak seimbang dan tidak sebanding dengan jumlah 2 juta ekor tadi.

Karena kekurangan tenaga itulah, Allen Harim memutuskan untuk membunuh semua ayam-ayam itu tanpa dijual dagingnya.

Perusahaan sudah membuat dan mengirimkan surat pemberitahuan kepada rekanan, baik kepada pemasok bibit ayam maupun para langganan. 

Selain menjual daging ayam, Allen Harim juga menjual telur-telurnya.

Direktur operasional Allen Harim, Michelle V Minton, mengatakan Allen Harim tetap akan memberikan kompensasi kepada para produsen yang ayamnya dimusnahkan. "Mereka akan dihubungi secepatnya," kata Michelle kepada Daily Mail UK, Minggu (19/4/2020).

Allen Harim tidak menjelaskan metode pemusnahan ayam-ayam tersebut (atau depopulation).

Keputusan Allen Harim melakukan depopulation itu tak luput dari kecaman.

PETA, sebuah organisasi pelindung binatang, melontarkan kritikan atas keputusan tersebut.

PETA menuduh dan mengecam Allen Harim melakukan tindakan kekejaman dan kekerasan kepada binatang.

Belum ada tanggapan dari perusahaan Allen Harim sampai sekarang ini mengenai kecaman itu.

Dari artikel yang saya baca, hal serupa pernah juga terjadi di Indonesia.

Diberitakan, di Madiun, Jawa Timur, sejumlah peternak ayam membagi-bagikan ayam-ayam mereka kepada warga sekitar secara gratis.

Para peternak itu menjelaskan alasannya mengapa mereka membagi-bagikan ayam-ayam nya.

Menurut mereka, terkait pandemi korona ini harga daging ayam sangat anjlok, 1 kilogram saja harganya Rp 6.000, padahal biasanya Rp 17.000 per kilogram.

"Kami sudah tidak sanggup membeli pakannya lagi," kata mereka.

Beberapa peternak lainnya bahkan langsung turun ke jalan untuk membagi-bagikan sekitar 1.000 - 2.000 ekor ayam hidup per harinya.

"Saya tidak mampu membeli pakan. Daripada ayam-ayam ini nanti mati, lebih baik dibagikan gratis untuk dikonsumsi," ujarnya.

Sebagai ilustrasi, dampak korona lainnya terhadap perekonomian adalah di PHK nya sekitar 200.000 karyawan kuliner dan restoran.

Hal tersebut tak lepas dari kaitan ditutupnya setidaknya 6.800 restoran dan bisnis kuliner disebabkan karena adanya aturan social distancing dan stay at home.

"Lebih. Bahkan lebih dari 200.000 yang di PHK," kata Emil Arifin, Minggu (19/4/2020). 

Wakil Ketua Umum PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) itu mencontohkan. Untuk satu restoran kecil saja biasanya mempekerjakan sekitar 20 orang.

"Itu baru yang kecil, belum restoran yang menengah atau besar," kata Emil.

Menurutnya, di Indonesia, setidaknya ada sekitar 700 mall yang didalamnya ada restoran atau bisnis kuliner. Karena wabah, kebanyakan mall itu tutup, yang otomatis restorannya juga berhenti beroperasi.

Dengan tutupnya mall-mall dan restoran-restoran atau kuliner itu tentunya berimbas kepada meruginya para peternak daging atau ayam, pemasok kuliner-kuliner itu.

Di Indonesia, dari keseluruhan peternak ayam yang ada, 80 persen di antaranya UMKM.

Kadma, dari Pinsar, mengatakan kerugian peternak ayam saat lockdown sekarang ini adalah Rp 7.000,- per kilogram. Berat seekor ayam rata-rata adalah 1,5 kilogram. Jadi setiap penjualan seekor ayam, peternak merugi Rp 10.500,-.

Karenanya sekitar 20.000 peternak ayam yang tergabung dalam UMKM terancam gulung tikar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun