Beberapa waktu lalu masyarakat dibuat terkejut soal berita di media bahwa sepulang dari Turki Walikota Bogor Bima Arya dinyatakan positif setelah dilakukan tes swab yang dilakukan.
Setelah kabar tersebut, menurut Bima tidak sedikit pertanyaan muncul kepadanya mengapa dirinya terkena virus korona, padahal dirinya sering membagi postingan di media sosial kalau dirinya sering melakukan aktivitas olahraga.
Tidak heran kalau kasus positifnya yang menghinggapi Bima cukup mencuri perhatian banyak orang.
Seperti diketahui, pria kelahiran Bogor, 17 Desember 1972 itu dikenal masyarakat sebagai seorang politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Di partai milik Amien Rais itu, Bima Arya Sugiarto mempunyai jabatan sebagai Wakil Ketua Umum DPP PAN.
Sedangkan kariernya di pemerintahan, Dr. Bima Arya Sugiarto, S.Hum., M.A. adalah orang nomor satu di Kota Bogor, Jawa Barat, untuk periode periode pertama (2014-2019), dan periode kedua (2019 hingga sekarang).
Banyak sudah pengabdian dan jabatan yang pernah diembannya baik di organisasi dan kepemimpinan maupun di tangga karier lainnya.
Bima Arya dinobatkan menjadi sarjana ilmu politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Katolik Parahyangan pada 1996. Selanjutnya Bima mendapatkan Master of Arts Bidang Studi Pembangunan dari Monash University Canberra, Australia, pada tahun 1998. Sedangkan gelar Doktor Ilmu Politik diraihnya dari Australian National University Canberra, Australia, pada 2006.
Dalam program Aiman KompasTV, ayah dari dua orang anak ini mengungkapkan mengapa orang sehat seperti dirinya masih juga positif korona.
Suami dari Yane Ardian itu menuturkan, sejauh pengamatannya sejumlah orang yang berolahraga juga terkena virus korona juga. "Pemain sepakbola kena, pemain basket kena, dan atlet-atlet yang lain juga kena," kata Walikota Bogor ke 16 ini.
Dari situ, Bima menguraikan bahwa faktor kebugaran tubuh sangat berperan dalam menjaga imunitas tubuh. "Semakin kita bugar, maka imunitas tubuh kita kuat, dan akan semakin sedikit gejala klinis yang terjadi," katanya.
"Ya kita perlu bugar. Bukan berarti tubuh yang sehat tidak terpapar virus," lanjut Bima lagi.