Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Martunis Lelang Kaos Ronaldo untuk Bantu Korban Covid-19 di Aceh

13 April 2020   09:36 Diperbarui: 13 April 2020   09:37 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberian ayahnya, Martunis mengaku mempunyai rumah di Portugal. Jika dia rindu dengan ayahnya, maka dia akan berkunjung ke negara Eropa tersebut.

Ketika liburan, Martunis memang sering ke Portugal. Kendati sangat sulit untuk bertemu dengan ayahnya. Namun dia sempat ke Turin untuk secara langsung menonton ayahnya saat membela Juventus.

Martunis dikenal dunia. Setelah 21 hari terapung-apung di tengah badai tsunami, masyarakat menemukannya pada 15 Januari 2005. Seketika Martunis bocah terkenal ke seluruh benua Eropa karena awak televisi Inggris yang sedang meliput di tempat itu menyorot Martunis kecil dengan masih menggunakan kaos Timnas Portugal.

Bocah kurus berkulit sawo matang tersebut sontak menarik perhatian para pemain Timnas Portugal saat itu, Cristiano Ronaldo, Luis Figo, dan Nuno Gomes. Termasuk Ketua Federasi Sepakbola Portugal Gilberto Madail, dan pelatih Luiz Felipe Scolari.

Federasi pun lantas mengundang Martunis ke Portugal.

Didampingi ayahnya, Juni 2005 memenuhi undangan itu dan Martunis diberikan uang 40.000 euro sekira lebih dari Rp 500 juta sebagai hibah.

Cristiano Ronaldo yang saat itu bermain untuk Manchester United mengatakan "ada seorang anak yang memakai kaos tim negara kita (Portugal) selamat dari badai di Samudera Hindia"

Ronaldo pun akhirnya resmi mengangkat Martunis menjadi anaknya.

Pada Minggu (26/12/2004) pagi, bocah Martunis akan main bola bersama teman-temannya. Martunis mengenakan kostum Timnas Portugal palsu yang diberikan ayahnya dari sebuah pasar di Banda Aceh.

Dan sekonyong-konyong datanglah badai terjangan tsunami. Ayahnya ketika itu sedang bekerja di ladang.

Martunis yang masih kelas 3 SD bersama adiknya (2 tahun), kakaknya (12 tahun) dan ibunya terseret arus gelombang tsunami dan berusaha menyelamatkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun