Sementara Yashir Islame (29 tahun) sebelum bergabung dengan Barito Putera di musim 2020 sebelumnya berseragam PKNP Malaysia pada 2019. Selain pernah memperkuat Timnas Cili U-18, U-19, U-20, Islame juga bermain untuk Timnas Palestina. Islame mencetak 5 gol dari 8 kali penampilan bersama Timnas Palestina.
Sedangkan Jonathan Cantillana bergabung dengan PSIS Semarang sejak musim lalu (2019).Â
Bersama Timnas Palestina, Cantillana yang kini berusia 27 tahun itu mencetak 10 gol dari 27 kali penampilan.
Bagi sebagian orang, melihat orang berpaspor Palestina namun berdomisili di Cili tidaklah aneh.
Negara Amerika Selatan itu sejak abad ke 19 memang banyak didatangi imigran asal Palestina.
Alhasil, kehidupan Palestina di negaranya Arturo Vidal itu sudah menjadi akar.
Mungkin bisa dibandingkan dengan kehidupan orang-orang keturunan Cina di Indonesia.
Berbagai sendi kehidupan di negara itu sudah dimasuki oleh yang berbau Palestina. Salah satunya pada sepakbola.
Di kasta Liga tertinggi (Chilean Primera Division) ada satu klub penghuninya, Club Deportivo Palestino. Klub yang didirikan pada tahun 1920 itu bahkan memiliki logo merah, hijau, putih, dan hitam. Warna logo yang sama dengan bendera Palestina.
Tak kalah perjuangannya, Palestino juga sangat peduli dengan kemerdekaan Palestina. Kendati secara geografis, mereka sangat jauh.
Para pemain Deportivo Palestino sempat didenda. Pada Januari 2014, mereka menggunakan kaos baru yang mana pada nomor punggungnya terdapat peta Palestina sebelum aneksasi Israel pada 1947.
