Almarhum Glenn Fredly yang menghadap Sang Pencipta pada usianya yang ke 44 selain sebagai penyanyi dan pencipta lagu, beliau juga dikenal sebagai seorang produser film.
"Cahaya Dari Timur: Beta Maluku" adalah sebuah judul film 2014 yang diproduseri Glenn. Menceritakan tentang true story dari pemain sepakbola yang berasal dari Indonesia timur. Glenn Fredly juga berdarah Maluku yang dilahirkan di Jakarta pada 30 September 1975. Nama lengkapnya adalah Glenn Fredly Deviano Latuihamalo.
Kalau pelantun lagu "Kasih Putih" itu produser, maka Angga Dwimas Sasongko berperan sebagai sutradara film berdurasi 2 setengah jam tersebut.
Di dunia sepakbola profesional, kita mengenal nama-nama bintang yang berasal dari Indonesia timur. Rizky Pellu, Hendra Bayauw, dan Alfin Tuasalamony.
Ketiga nama di atas memang disuguhkan dalam film mendapat rating 8.2 dari penonton itu masa kecilnya.
Kini Rizky, Hendra, dan Bayauw sudah dikenal luas di dunia profesional sepakbola. Mereka sempat berseragam dengan simbol Garuda di dada, membela Timnas Indonesia.
Alfin kecil dkk yang dikisahkan di film itu memiliki tekad menjadi pesepakbola profesional, kini bahkan Alfin sempat membela klub C.S Vise Belgia.
Di film yang banyak mendapat atensi di layar lebar itu, Glenn seolah ingin membawa pesan mempersatukan warga di Maluku dari konflik antar agama yang ada di sana. Pada 1999 terjadi konflik.
Sepakbola itu jauh konflik. Itu pesan yang ingin disampaikan ayah dari seorang putri ini. Seperti diketahui, Glenn baru saja dikaruniai seorang bayi yang pada saat meninggalnya musisi ini, baru berusia 40 hari.
Gewa Atlanta Syamayim Latuihamalo adalah buah kasih dari Glenn dan isterinya Mutia Ayu.Â
Sebelumnya, Glenn juga sempat menikah dengan Dewi Sandra pada 2006-2009.
Di Ambon Manise, ada Sani Tawainella, mantan pesepakbola nasional U-15 yang sekarang menjadi tukang ojek. Sani berupaya menyelamatkan anak-anak di Ambon Manise dari konflik agama.
Tokoh Sani Tawainella diperankan oleh Chicco Jericho.
Sani lalu mempersatukan anak Maluku yang beragama Kristen dan Islam dalam sebuah tim sepakbola. Kendati sedikit ada sentimen agama, namun tim ini akhirnya berhasil menjadi juara nasional.
Glenn juga membuat soundtrack lagu "Tinggikan" Â dari kisah nyata sepakbola di desa Tulehu tersebut, yang isinya tentang semangat hidup anak-anak Maluku.Â
Pada kala itu film ini memenangi FFI (Festival Film Indonesia) 2014. Pada tahun itu juga film ini menjadi yang terbaik pilihan majalah Tempo.
Kepergian Glenn Fredly pada Rabu (8/4/2020) cukup mengejutkan. Tak pelak para petinggi politik negeri ini turut mengenang Glenn dan berbelasungkawa.
Presiden Jokowi memposting foto ketika menerima Glenn dan para musisi lainnya di Istana Negara.Â
"Dia seorang tokoh muda yang menginspirasi anak-anak muda," ujar orang nomor satu di republik ini.
Beberapa pejabat lainnya yang berduka dan mengenang Glenn antara lain Sri Mulyani, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Hendropriyono, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Susi Pudjiastuti, dan Emil Dardak.
Tompi, sahabat sesama musisi Glenn, menceritakan semasa hidupnya Glenn enggan menceritakan penyakit yang dideritanya (meningitis) ke banyak orang.
Tompi mengatakan itu pada saat ibadah pelepasan jenazah temannya.
"Tolong jangan dikasih tahu orang-orang di rumah, saya tidak mau mereka repot," kata Tompi mengulangi yang dikatakan Glenn kepadanya.
Lagu "Kasih Putih" mengiringi upacara penutupan peti jenazah Glenn di gereja GPIB Sumber Kasih, Jakarta Selatan.
Upacara penuh haru, keluarga Glenn terlihat berdiri di samping peti jenazah berpakaian hitam dan putih. Mutia Ayu tampak mengendong Gewa, buah hati yang masih bayi.
Dari sana, Glenn disemayamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pukul 13.00 WIB.
Glenn disemayamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.Â
Di pemakaman, para pelayat yang terus menyanyikan lagu-lagu pujian, sempat menghentikan pujiannya ketika jenazah Glenn akan diurug oleh tanah.
Teriakan histeris pecah, dan semua pelayat tak kuasa menahan tangis. Nyanyi puji-pujian pun dilanjutkan kembali.
Glenn Fredly sempat menjadi salah satu penggagas diselenggarakannya KAMI (Konferensi Musik Indonesia) bertepatan dengan Hari Musik Nasional pada tahun 2018 lalu.
Aktivitas sosial dan politik Glenn bersama para musisi lainnya tersebut mengusulkan kota Ambon di Maluku dijadikan kota musik oleh UNESCO.
Pada akhirnya UNESCO melalui Direktur Jenderalnya, Audrey Azoulay, resmi menetapkan kota Ambon sebagai kota musik pada tahun 2019.
Adapun kota-kota lainnya di dunia yang ditetapkan UNESCO sebagai kota musik di antaranya Metz di Perancis, Liria di Spanyol, Havana (Kuba), dan Essaouira (Maroko).
Pada festival "Sewindu Tulus" bulan Nopember 2019 lalu di Senayan, Glenn mengemukakan alasannya mengapa mengusulkan Ambon sebagai kota musik.
Selama ini suara-suara emas dari timur dikenal luas dengan bintang-bintangnya antara lain Broery Pesolima, Chris Pattikawa, Utha Likumahuwa, dan Harvey Malaihollo.
Kota Ambon akan senantiasa mengenang jasa-jasamu, dan suara emasmu akan abadi walau engkau telah tiada.
Selamat jalan Glenn Fredly.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H