Sesuai himbauan itu, masyarakat diminta untuk isolasi diri di rumah masing-masing selama minimal 14 hari lamanya. Presiden RI meminta warga untuk tidak keluar rumah bepergian untuk alasan yang tidak mendesak.
Dari perkataan tersebut, dapat dimaknai warga masih tetap dapat beraktivitas di luar rumah, untuk alasan yang penting.
Tidak berolahraga atau bergerak dapat berisiko tubuh menjadi tidak fit.
Warga masih bisa beraktivitas di luar rumah, untuk berolahraga.
Bergerak menjadi salah satu cara untuk memelihara sistem imunitas tubuh dan agar tubuh tetap bugar, demi meminimalisir terkena virus korona.
Beberapa ahli terkait kesehatan mengatakan warga masih bisa keluar rumah untuk melakukan aktivitas fisik ketika sedang mewabahnya pandemi korona seperti yang terjadi sekarang ini.Â
Para ahli tersebut, Saad Omer (ahli penyakit infeksi dari Yale School of Medicine), Crystal Watson (ahli kesehatan dari Johns Hopkins University), Kevin Winthrop (Oregon Health Sciences University di Portland), dan Jonas Schmidt Chanasit (dari Bernhard Nocht Institute for Tropical Medicine, Hamburg, Jerman).
Joging dan naik sepeda adalah dua aktivitas yang dapat dilakukan, seperti yang dianjurkan oleh Kevin Winthrop dari Oregon Health Sciences University, Portland, Amerika Serikat.
Kendati demikian, para ahli yang disebutkan di atas mengatakan aktivitas fisik di luar rumah yang dapat dilakukan di tengah maraknya pandemi ini harus dilakukan dengan beberapa syarat tertentu.
Inilah syarat-syarat yang dimaksudkan para ahli tersebut.
Para ahli menyarankan agar melakukan aktivitas sendirian (jalan kaki atau joging di taman). Tidak dalam jumlah orang yang banyak rame-rame.