Virus korona memang telah mengacaukan mayoritas seluruh agenda sepakbola di seluruh dunia. Eropa yang parah, telah menghentikan untuk sementara gelaran liga-liga mereka.
Hari-hari pun sepi, tidak ada komentar tentunya pada hasil-hasil laga.
Liverpool yang bakal melepas dahaga setelah tiga dekade lamanya, terpaksa harus menunda kepastiannya. Tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi, mereka akan minum.
Di Italia, negara terparah di luar Cina yang terserang virus korona, sedang hangat-hangatnya persaingan memperebutkan puncak klasemen. Lazio, Inter Milan, dan Juventus saling kejar-kejaran ingin duduk di puncak klasemen.
Di 16 besar Liga Champions, Barcelona bakal menyuguhkan kopi kepada Napoli dalam leg kedua, setelah di leg pertama mereka bermain imbang 1-1.
Suguhan kopi juga akan dilakukan Real Madrid kepada Manchester City. Di leg pertama, Real Madrid kalah.
Atalanta yang sudah berhasil masuk delapan besar Liga Champions, setelah menang besar atas Valencia harus menunggu langkah selanjutnya. Begitu pun dengan RB Leipzig yang masuk delapan besar setelah menang agregat 4-0 atas Tottenham Hotspur.
Dan mampukah Chelsea membalikkan keadaan setelah ngap-ngapan (defisit tiga gol) dari Bayern Munchen.
Meski sepi, namun para pemain dan semua pihak dapat mengerti, penundaan liga-liga juga perhelatan Piala Eropa adalah demi menjaga keselamatan dan kesehatan semua.
Pada Selasa (17/3/2020), UEFA bakal berembug untuk menentukan nasib liga-liga dan Euro 2020 mendatang.
Setelah liga Italia, Spanyol, Jerman, dan Perancis, yang terakhir Inggris juga sudah memutuskan untuk menghentikan sementara waktu kegiatan liga mereka.