Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSG, Neymar, dan Tiruan Selebrasi Erling Haaland

13 Maret 2020   08:58 Diperbarui: 13 Maret 2020   09:00 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neymar dkk meniru gaya yoga Haaland (akurat.co)


Striker Borussia Dortmund, Erling Braut Haaland, selain mencuri perhatian karena ketajamannya dalam mencetak gol, pemain berusia 19 tahun itu akhir-akhir ini juga sering melakukan selebrasi usai mencetak golnya dengan gaya yoga, menyerupai bunga teratai.

Pemain asal Norwegia itu mulai melakukan selebrasi padmasana itu pada fase grup Liga Champions musim ini, pada laga antara Red Bull Salzburg melawan Napoli.

Berseragam RB Salzburg, dia mencatat 28 gol dari 22 kali main di seluruh ajang. Karena kecemerlangannya itulah, Haaland dibeli Borussia Dortmund pada 2020.

Berseragam Die Borussen, naluri membobol gawang pemuda itu terus berlanjut. Dari 10 kali main bersama tim Bundesliga itu, dia sudah mencetak 12 gol. Bahkan Haaland membuat hat trick di debutnya.

Selain piawai membuat gol, Haaland juga menuai banyak pujian karena kemampuannya mengacak-acak pertahanan musuh.

Haaland langsung duduk bersila, meniru padmasana, usai mencetak gol pada 19 Pebruari 2020 lalu, pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions melawan PSG.

Pada laga yang digelar di Iduna Park itu, Haaland juga dikagumi karena kecepatan berlarinya. Untuk membangun serangan.

Sportible memuji kecepatan lari pemuda itu. Haaland mampu berlari sejauh 60 meter hanya dalam tempo 6,64 detik. Speed nya itu cuma kalah 0,30 detik dari rekor kecepatan pelari yang dipegang Christian Coleman, untuk jarak 60 meter, yaitu 6,34 detik!

Haaland sendiri memborong dua gol dari skor kemenangan 2-1 atas Paris Saint Germain.

Namun pada leg kedua yang digelar di Parc des Princes, Kamis (12/3/2020) dinihari WIB, Neymar dkk akhirnya mampu membalikkan keadaan, dengan memenangkan laga tersebut dengan skor 2-0. Sehingga PSG lah yang berhak melangkah ke perempatfinal Liga Champions, karena unggul agregat 3-2.

Kedua gol Les Parisiens dicetak oleh Neymar dan Juan Bernat.

Berawal dari sebuah tendangan penjuru, bola yang dilambungkan Angel Di Maria ke depan kotak penalti, disundul Neymar dan gol.

Agregat pun menjadi 2-2.

Usai mencetak gol itu, Neymar berulah. Dia meniru gaya selebrasi yang biasa dilakukan Erling Haaland, bermeditasi. Tindakan itu jelas merupakan sebuah ejekan kepada Haaland.

Sedangkan gol kedua yang membuat kedudukan menjadi 2-0 dan sekaligus keunggulan agregat 3-2 buat PSG berawal dari sebuah serangan balik. Krosing dari Pablo Sarabia, diselesaikan dengan sontekan oleh Juan Bernat di menit akhir menjelang turun minum.

Memasuki babak kedua, Die Borussen menggencar serangan untuk mengejar ketinggalan.

Di tengah upayanya itu, Dortmund justru kehilangan seorang pemainnya akibat Emre Can melakukan pelanggaran kepada Neymar, dan mendapat kartu merah, sehingga tim tamu harus bermain dengan sepuluh orang, di menit ke 88.

Lagi-lagi karena ulah, siapa lagi kalau bukan Neymar.

Ketika Emre melanggar Neymar, pemain asal Brasil itu tidak terima, dan menanduk Emre Can.

Emre yang kehilangan kesabaran lantas mendorong Neymar. Seperti biasa, mantan pemain Barcelona itu diving, dia terjatuh. Kondisi itu sedikit memancing keributan antar pemain dari kedua klub.

Bukan sekali ini saja Neymar tengil, berbuat seperti itu. Selain provokasi agar lawan mendapat kartu merah, Neymar juga sering pura-pura dilanggar, sehingga mempengaruhi wasit untuk membuat keputusan memberi hadiah penalti.

Selain memberi hadiah kartu merah kepada Emre, wasit juga memberikan kartu kuning kepada pemain yang terlibat dalam insiden itu. Mereka adalah Neymar, Marquinhos, dan Angel Di Maria.

Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai, skor 2-0 tetap bertahan milik Paris Saint-Germain. Die Borussen tersingkir, sedangkan Les Parisiens maju ke perempatfinal Liga Champions, dengan keunggulan agregat 3-2.

Usai laga berakhir, Neymar dan kini diikuti rekan-rekannya, kembali melakukan selebrasi, meniru gaya selebrasi Erling Haaland, duduk bersila dengan padmasana. Mengejek pemuda yang dinilai sedang naik daun itu.

Bagi Thomas Tuchel, pelatih PSG, kemenangan agregat atas Die Borussen itu sangat bermakna, terlepasnya kesesakan akan misi berat timnya.

Hal itu disebabkan, pada leg pertama, timnya kalah 1-2 di kandang Borussia. Dan yang kedua, salah satu pilar PSG, Kylian Mbappe, tidak bisa main pada laga yang tanpa penonton itu, dikarenakan pemain berusia 21 tahun itu sedang sakit.

Mbappe sudah menjalani pemeriksaan, hasilnya negatif korona. Mbappe merasakan sesak di dadanya.

Menurut Tuchel, main dengan penonton di kondisi seperti sekarang sangat diperlukan untuk interaksi, memberi tekanan kepada lawan, dan membuat atmosfer khusus.

"Penonton adalah pemain ke 12, apalagi dalam situasi seperti ini, dan Mbappe juga sedang sakit," kata Tuchel di situs resmi PSG.

Namun kekhawatiran Tuchel itu akhirnya menjadi lega, kini timnya dapat membalikkan keadaan, dan lolos ke perempatfinal Liga Champions, kendati tanpa penonton dan Mbappe.

Tersingkirnya Die Borussen, tentu saja sekaligus menutup kemungkinan Erling Haaland untuk menjadi top skorer Liga Champions musim ini. Saat ini, si bunga teratai menjadi top skorer ke 2 (dengan 10 gol) di Liga Champions yang sedang berjalan, di bawah Robert Lewandowski dari Bayern Munchen dengan 11 gol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun