Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Si Janggut Naga Itu Kini Telah Berpulang

12 Maret 2020   08:36 Diperbarui: 12 Maret 2020   10:39 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sofyan Hadi wafat (bola.com)

Untuk itu, Si Janggut Naga sudah melakukan tujuh kali kemoterapi, namun tidak menunjukkan perubahan yang berarti untuk kesembuhannya.

Menghabiskan biaya sekitar Rp 800 juta, keluarga Sofyan Hadi sudah menempuh berbagai upaya medis.

Bahkan ke luar negeri pun sempat dikunjungi untuk berobat, antara lain ke Malaysia dan Singapura. Winarni mengatakan biaya berobat ke luar negeri sangat mahal. "Jika terus-menerus, kami membutuhkan bantuan," katanya saat itu.

Keluarga Sofyan sempat memohon bantuan itu ke Kemenpora dan Persija, tapi tidak ada respon.

Sofyan Hadi sempat menjalani pengobatan alternatif secara herbal atas bantuan dari Ratu Givana - salah satu aktivis kanker -. Setelah dua bulan menjalani terapi itu, Si Janggut Naga sempat mengalami perbaikan, dia sudah bisa berdiri dan duduk.

Keluarga Sofyan Hadi memiliki beberapa pohon kayu jati yang ditanam di kebun sendiri. Dari jumlah pohon kayu jati yang dimiliki Sofyan Hadi, 200 pohon di antaranya berhasil dijual yang uangnya dipergunakan untuk berobat.

Pada April tahun lalu, diadakan sebuah acara yang dinamakan "Jakarta Glory Spirit 2001". 

Acara tersebut dimaksudkan untuk mengenang kejayaan Persija Jakarta menjuarai Liga Indonesia tahun 2001, dan sekaligus diadakan pertandingan sepakbola antara Persija Old Star melawan para selebriti. Laga itu untuk penggalangan dana bagi Sofyan Hadi, ayah dari 7 anak dan 16 cucu.

Sofyan Hadi yang hadir kala itu masih bisa tersenyum kendati harus dipapah.

Selamat jalan Si Janggut Naga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun