Setelah tiga kali kekalahan, dua di antaranya beruntun, dari Watford 0-3 di Liga Inggris dan 0-2 dari Chelsea di Piala FA, Liverpool kembali ke jalur kemenangan dalam misinya untuk mempercepat mereka memastikan diri sebagai juara Liga Inggris musim ini.
Namun luka bagi Liverpool itu setidaknya terobati dengan kemenangan 2-1 atas Bournemouth pada Liga Inggris pekan ke 29 yang digelar di Anfield Stadium, Sabtu (7/3/2020) malam WIB.
Baru saja shock, Liverpool dikejutkan oleh gol yang diciptakan Callum Wilson di menit ke 9 yang menjadikan Bournemouth unggul 1-0 terlebih dahulu.
Atas gol ini, pelatih Liverpool Juergen Klopp uring-uringan. Karena sang pencetak gol, Callum Wilson, terlebih dahulu sempat mendorong Joe Gomez untuk merebut bola. Si kulit bundar lantas dioper ke Philip Billing, diteruskan lagi ke Jefferson Lerma. Dari kanan Jefferson mengkrosing bola yang kemudian disontek Wilson menjadi gol.
Sempat menanyakan VAR (Video Assistant Referee), ternyata dorongan Wilson dianggap bukan pelanggaran, sehingga gol dinyatakan sah.
"Gol itu menunjukkan kalau masalah VAR masih ada," ujar pria asal Jerman itu. Menurut Klopp, kejadiannya jelas, itu pelanggaran.
Mohamed Salah beraksi. Dan menyamakan kedudukan di menit ke 29.
Pemain pengganti Jack Simpson kehilangan bola, dan direbut oleh Sadio Mane. Pemain asal Senegal itu lantas mengoperkan si kulit bundar ke Mohamed Salah di kanan.
Salah sempat menahan operan bola yang buruk dari Mane itu, lalu melepaskan tembakan mendatar yang meluncur di antara dua kaki Jefferson dan bola masuk gawang. 1-1.
Di menit ke 32, Bournemouth membuat kesalahan lagi. Sebuah umpan yang ceroboh mengarah ke kaki Virgil van Dijk. Bola diarahkan ke Mane yang tidak terkawal.
Menghadapi kiper Bournemouth, Aaron Ramsdale, dengan dingin Mane menceploskan si kulit bundar. 2-1 Liverpool unggul di menit ke 33.
Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap menjadi milik Liverpool.
Alhasil, Liverpool tinggal membutuhkan 3 kemenangan lagi untuk memastikan juara Liga Inggris musim ini, setelah tiga dekade lamanya mereka tidak merasakannya. Terakhir mereka juara adalah pada 1989.
Ada catatan menarik dari laga tadi. Metro menyebutkan gol yang disarangkan Mohamed Salah di atas adalah golnya yang ke 20 yang dicetak pemain asal Mesir itu di seluruh kompetisi musim ini.
Bukan sekedar gol, gol ke 20 itu menjadikan Salah pemain pertama setelah Michael Owen yang berhasil membuat minimal 20 gol dalam semusim selama tiga musim berturut-turut.
Pada musim 2002/2003 Michael Owen mencetak 28 gol, musim 2001/2002 mencetak 28 gol juga, sedangkan pada musim 2000/2001 dia mencetak 24 gol di semua ajang.
Bandingkan dengan Salah. Pada musim 2017/2018, Salah mencetak 44 gol, dan di musim 2018/2019 dia mencetak 27 gol di semua kompetisi.
Salah unggul dari Steven Gerrard dan Luis Suarez. Kedua pemain itu berhasil mencetak gol minimal 20 gol, tapi hanya dua musim.
Steven Gerrard mencetak 24 gol di musim 2008/2009 dan 21 gol di musim 2007/2008. Sedangkan Luis Suarez mencatat 31 gol di musim 2013/2014 dan 30 gol musim 2012/2013.
Namun Mohamed Salah tidak sendirian. Dia masih kalah dari legenda Liverpool lainnya, Ian Rush. Ian Rush bahkan mencetak minimal 20 gol pada 6 tahun beruntun, kurun 1981-1987.
Nampaknya Liverpool sedang kurang percaya diri melawan Bournemouth, sang penghuni zona degradasi.Â
Gol kontroversial di menit ke 9 sempat membuat Juergen Klopp kebingungan. Tapi beruntung, Liverpool dapat memanfaatkan dua kali kecerobohan yang dibuat para pemain Bournemouth. Dan dua kecerobohan itu menghasilkan gol.
Kendati kerepotan dengan kecepatan yang diperagakan para pemain Bournemouth, dimana Bournemouth mempunyai empat peluang tepat sasaran, akan tetapi secara keseluruhan, Liverpool menguasai ball possession sebesar 74,5 persen, dimana tembakan yang dilepaskan ada 14 kali dengan 6 di antaranya mengarah ke gawang.
Klopp sendiri mengakui hasil-hasil buruk yang diperoleh timnya belakangan ini sempat membuat sedikit kekurangan kepercayaan diri pada timnya. Tetapi manajer asal Jerman itu bersukacita karena para pemainnya cepat bereaksi, padahal sempat tertinggal oleh gol kontroversial.
Juergen Klopp mengatakan dirinya sempat mengatakan kepada para pemain, bahwa kepercayaan diri itu bukan dengan mudah diperoleh. "Masukkan kantong dan simpan seumur hidup," kata Klopp.
Hasil lain yang dipetik dari laga di atas, Opta mencatat Liverpool menenangkan 22 laga kandang beruntun. Inilah yang terpanjang sepanjang sejarah. Pada musim ini, Liverpool menang 14 kali, dan musim lalu 8 kali.
Terakhir kali klub Marseyside itu tidak menang pada laga kandang adalah pada 31 Januari 2019. Saat itu, Liverpool bermain seri 1-1 melawan Leicester City.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H