Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pria Jepang Kena Korona Sepulang dari Indonesia, Kemenkes Minta Datanya Dulu

25 Februari 2020   08:15 Diperbarui: 25 Februari 2020   08:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pria Jepang positif tertular virus korona sepulang dari Indonesia (rancah.com)


Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto enggan menanggapi kabar tentang seorang pria Jepang positif tertular virus Covid-19 sepulangnya dari bepergian ke Indonesia.

Bukan hanya Menkes yang merespon, otoritas kesehatan lainnya juga.

Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, mengatakan dirinya masih menunggu data dari Jepang.

 "Kami harus menghubungi pihak KBRI di sana, menunggu data dari sana. Harus kita pastikan dulu siapa namanya, melakukan perjalanan ke mana" kata Yurianto, Minggu (23/2/2020).

Sebelumnya, kantor berita NHK melaporkan seorang pria Jepang berusia 60 tahun tertular virus Covid-19.

Sebelum ke Indonesia, pada 12 Pebruari, pria yang bekerja sebagai staf perawatan panti jompo tersebut ke Rumah Sakit karena mengalami gejala-gejala seperti flu. Tapi dia diperbolehkan kembali ke rumah pada 13 Pebruari, karena penyakitnya bukan pneumonia.

Dia pun menghabiskan waktu di rumah pada 14 Pebruari.

Pada 15 Pebruari, dia dan keluarganya mengunjungi Indonesia. NHK melaporkan sepulang dari Indonesia, dia masuk Rumah Sakit karena mengalami kesulitan bernapas (dispnea). Pria itu pun dinyatakan dalam kondisi serius.

Namun kantor berita Jepang tidak menjelaskan dengan pasti apa tujuan pria itu berkunjung ke Indonesia. Mungkin berlibur.

Sejalan dengan NHK, situs pemerintah metropolitan Tokyo, Tokyo Novel Coronavirus Infectious Disease Control Center menyatakan seorang pria Tokyo berusia 60 tahun dinyatakan positif virus korona. Siaran pers itu juga menyebutkan, pria itu tidak melakukan perjalanan ke Hubei di propinsi Zhejiang dalam dua minggu sebelum munculnya gejala.

Pemerintah Tokyo lalu mengadakan penyelidikan kepada orang-orang di panti lansia tempat orang itu bekerja, kontak dekat, dan lokasi penularan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun