Mayoritas penyebab kenaikan tren tersebut adalah karena faktor gaya hidup yang tidak baik. Adapun gaya hidup yang tidak sehat itu antara lain kebiasaan merokok, kurang gerak, tinggi kadar lemak/garam/gula, serta pola makan yang tidak seimbang.
Hasil studi Ron Blankstein dan rekan-rekan dari Harvard Medical School memperlihatkan 1 dari 5 orang yang terkena serangan jantung adalah penderita diabetes.
Hasil studi terhadap 2.097 orang (berusia muda, di bawah 50 tahun) tersebut, disimpulkan oleh Luke Laffin, bahwa penyebab utama terjadinya serangan jantung pada orang muda adalah diabetes tipe 2.
Luke Laffin adalah seorang spesialis kardiologi dari Klinik Cleveland, negeri Paman Sam. Luke melaporkan kesimpulan itu di cleveland clinic.orgÂ
Sejalan kemajuan jaman, kini para pekerja atau para penggiat lainnya tidak punya cukup waktu untuk berolahraga, terlalu banyak duduk di kursi (sembari bekerja dengan komputer). Mereka juga kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung sayur-sayuran atau buah-buahan.Â
Kesibukan atau sedikitnya waktu santai, membuat mereka secara praktis makan makanan fast food (cepat saji) yang kurang protein.Â
Dua kebiasaan berikut, yaitu merokok dan minum minuman beralkohol juga semakin memperparah tubuh mereka menjadi kegemukan (obesitas). Dimana obesitas ini menjadi penyebab utama munculnya serangan jantung.
Otoritas kesehatan Paman Sam memberi panduan bagi bagi orang muda dalam kurun usia 29-39 tahun dan tidak mempunyai riwayat keluarga jantung, agar melakukan pemeriksaan kardiovaskular setiap 4-6 tahun sekali.
Sedangkan bagi mereka yang memang punya riwayat keluarga jantung, sebaiknya segera menemui dokter.
Serangan jantung terjadi karena tersumbatnya aliran darah di pembuluh. Aliran itu disumbat oleh tumpukan kolesterol. Timbunan kolesterol itu lantas menciptakan plak di pembuluh.
Para dokter menganjurkan agar mereka yang berusia di atas 40 agar rutin melakukan pemeriksaan setahun sekali. Gangguan jantung kerap terjadi tanpa ada peringatan terlebih dahulu.