Menjadi yang terbaik dari 11 lifter yang berlomba, Fathir mengantongi tiga medali emas. 154 kg untuk clean and jerk, 119 kg dari snatch, dan total angkatan 273 kg.
Rekor dunia junior yang dipertajamnya adalah pada total, dan clean and jerk.
Fathir mencatat total 272 kg dan clean and jerk 153 kg yang dibuatnya 22 Oktober 2019 di Kejuaraan Asia Junior Remaja di Pyongyang, Korea Utara.
Dirdja Wihardja mengatakan, kedua prestasi remaja itu (Fathir dan Aisah) yang memecahkan rekor dunia dan membawa pulang medali emas, merupakan generasi penerus Eko Yuli dkk yang bisa diandalkan di berbagai event penting, seumpama Olimpiade 2024, Asian Games, dan SEA Games.
Dirdja mengatakan, bergabungnya Fathir di pemusatan latihan angkat besi sejak 2018 di Wisma Kwini Marinir, Jakarta Pusat, memang dipersiapkan untuk menjadi pelapis Eko Yuli Irawan dkk.
"Dia sudah dimasukkan lebih awal di pelatnas, sudah setahun lebih. Supaya dapat merasakan atmosfer Asian Games ketika itu. Sekarang hasilnya memang cukup menggembirakan, semoga prestasinya semakin terpacu, Fathir adalah penerus yang luar biasa" kata Dirdja.
Selain Fathir, dari Asian Youth and Junior Championship, Tashkent, Uzbekistan itu, Indonesia juga membawa pulang medali perak dari clean and jerk kelas 64 kg, Tsabitha Alfiah Ramadani, dan medali perunggu dari snatch 78 kg di kelas 59 kg, Aulia Andriani
"Puji Tuhan, generasi penerus benar-benar terjadi dari Tashkent menjadi pelapis Eko Yuli dkk," imbuh Dirdja.
Selain Fathir, di kelas 73 kg, Rizky Juliansyah, juga memecahkan rekor dunia remaja dari total angkatan 307 kg, rekor sebelumnya adalah 306 kg.
Pada laga yang digelar di Sports Complex, Minggu, (16/2/2020) tersebut, remaja berusia 17 tahun mulai mengangkat barbel 127Â kg, berhasil.Â
Mencoba angkatan kedua, 132 kg, berhasil juga.