Pekan ke-23 Serie A, Inter Mengkudeta Juventus

Hingga pekan ke 23, Inter Milan mengkudeta Juventus di puncak klasemen sementara Liga Italia Serie A. 

Sebenarnya kedua tim mengumpulkan sama-sama 54 poin, namun ada aturan yang menetapkan pasukan Antonio Conte berada di puncak.

Pada Senin (10/2/2020) dinihari, Inter mengalahkan rekan sekotanya AC Milan dengan skor 4-2.

Sedangkan Juventus pada Minggu (9/2/2020) keok 1-2 dari Hellas Verona.

Persaingan antara Inter dan Juve pun diprediksi bakal ketat ke depannya.

Berlaga di Giuseppe Meazza, AC memberikan kesulitan Inter di babak pertama. AC pun unggul terlebih dahulu hingga turun minum dengan skor 2-0.

Gol pertama Rossoneri disumbangkan oleh Ante Rebic di menit ke 40 setelah menerima umpan dari Zlatan Ibrahimovic. Lima menit berselang giliran Ibrahimovic menceploskan si kulit bundar. 

Gol tersebut berasal dari tendangan penjuru yang dengan mudah diantisipasi oleh pemain Timnas Swedia itu.

Inter menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Kedua gol penyama itu dicetak hanya dalam durasi 2 menit saja.

Sepakan kaki kiri Marcelo Brozovic tak mampu diselamatkan Gianluigi Donnarumma di menit ke 50. Dua menit kemudian, Matias Vecino yang membobol gawang AC.

Stefan de Vrij menyundul bola hasil tendangan penjuru dan masuk gawang AC di menit ke 70. 3-2 Inter unggul.

Sedangkan gol keempat dan sekaligus mengunci kemenangan Inter dibuat oleh Romelu Lukaku di menit ke 93.

Dengan kekalahan tersebut, AC masih bertahan di posisi ke 8 dengan 32 poin.

Inter didudukkan di posisi puncak berkat aturan yang berlaku.

Pada leg pertama Inter kalah 1-2 dari Juventus. 

Lalu mengapa bukan Juventus di puncak?

Aturan Serie A mengatakan jika dua tim memiliki poin yang sama dan kedua tim tersebut belum bertemu dua kali, maka yang lebih atas adalah tim yang memiliki selisih gol yang lebih banyak.

Dalam hal ini Inter Milan memiliki selisih gol 28, sedangkan Juventus memiliki selisih gol 21.

Persaingan yang selalu intim di antara kedua tim.

Sebelum pekan ini, kedua tim sering dalam kondisi yang sama selama lima pekan berturut-turut, berkuasa di puncak klasemen.

Inter lantas turun di pekan ke 19 hingga ke 22.

Sekarang mereka berdua "intim" lagi. Sampai berapa lama mereka menguasai puncak klasemen barengan?

Kedua tim bakal bertemu pada 1 Maret 2020 di Allianz Stadium.

Sementara pada laga sebelumnya, Juventus sedang loyo. 

Bermain di sarang Hellas Verona, Cristiano Ronaldo dkk tidak mampu mencapai hasil maksimal.

Skor 2-1 di Marc' Antonio Bentegodi itu, gol bagi "si kuda hitam" dicetak oleh Giampaolo Pazzini di menit ke 86 (penalti) dan Fabio Borini di menit ke 76.

Sedangkan satu gol Juventus dibuat oleh Cristiano Ronaldo di menit ke 65.

Itu adalah kekalahan kedua Juventus di Serie A, setelah sebelumnya I Bianconeri keok dari Napoli dengan skor yang sama.

Kendati Juventus keok, namun pemainnya, Cristiano Ronaldo mencetak sejarah anyar. Pemain Portugal itu menjadi pemain Juventus pertama yang berhasil mencetak gol dalam 10 laga berturut-turut.

Selain itu, Ronaldo juga menjadi pemain dengan presentase tertinggi (71 persen) di liga-liga top Eropa.

Pemain yang genap berusia 35 tahun pada 5 Pebruari 2020 itu sudah mencetak 20 gol dari 22 laga Si Nyonya Tua.

Menurut Opta, CR7 selalu mencetak paling tidak 20 gol dalam semusim dalam 11 musim terakhirnya di liga-liga top Eropa.

Fantastis!

Hellas Verona mampu mengalahkan Juventus.

Coba Anda bandingkan. Gabungan gaji seluruh pemain Verona kalah jauh jauh dari CR7.

Gabungan seluruh pemain Verona dalam semusim adalah 9,53 juta euro (Rp 142 miliar). Sedangkan gaji CR 7 dalam semusim adalah 31 juta euro (Rp 464 miliar)!

Kondisi tersebut merupakan fenomena menarik menurut Football Italia.