Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bandara Soekarno Hatta Waspadai Masuknya Virus "Misterius" dari Cina

23 Januari 2020   10:37 Diperbarui: 23 Januari 2020   11:30 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wabah virus korona tipe baru mewabah (lifestyle.okezone.com)

Menjelang Imlek, atau Tahun Baru Cina, yang jatuh pada 25 Januari 2020, Cina justru sedang dilanda musibah.

Wabah virus korona (coronavirus) merebak serta menimbulkan kekhawatiran akan semakin meluas.

Hingga Rabu (22/1/2020) dikabarkan penyakit ini sudah memakan korban 9 orang meninggal dunia serta lebih dari 442 orang lainnya jatuh sakit.

Coronavirus jenis baru ini sebelumnya sudah terdeteksi pada bulan Desember 2019 lalu dan saat itu sudah terkonfirmasi ada 61 kasus, tapi kemungkinan angka aslinya bisa lebih banyak dari data itu.

Wuhan, merupakan wilayah dimana pertama kalinya virus itu ditemukan, dan kini sudah menyebar ke beberapa kota lainnya di Cina, seperti Shanghai, Beijing, bahkan sampai ke Hong Kong dan Macau.

Sedangkan di luar Cina, coronavirus ini dilaporkan juga mewabah di Thailand, Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat.

Kepala gugus tugas WHO ketika kasus SARS merebak pada tahun 2003, David Heymann, mengatakan coronavirus tipe baru ini dapat lebih berbahaya untuk lansia yang memiliki juga penyakit sampingan.

Presiden AS Donald Trump percaya bahwa Cina mampu mengatasi coronavirus tipe baru itu, dan dirinya sudah mempunyai rencana penanggulangan yang bakal diterapkan. Trump mengatakan itu menanggapi ditemukannya kasus pertama coronavirus di negaranya.

Pada saat wabah SARS merebak pada tahun 2002, Korea Utara sempat melakukan larangan masuknya wisatawan asing masuk ke Korea Utara. SARS (sindrom pernapasan akut) memang pernah mewabah ketika itu.

Dan kini, hal serupa dilakukan Korut untuk mencegah masuknya virus korona tipe baru tersebut, dengan melarang wisatawan. Seperti diketahui, mayoritas turis asing yang ke Korut melalui penerbangan adalah berasal dari Cina, atau mereka yang melakukan persinggahan di negeri Tirai Bambu.

Jelas, kasus coronavirus yang menyebar sekarang ini sangat berdampak kepada berbagai aktivitas, seperti ekonomi, atau olahraga, dan lain-lain.

Pertandingan dalam rangka kualifikasi zona Asia untuk sepakbola putri menuju Olimpiade 2020 Tokyo rencananya akan digelar di Wuhan pada 3-9 Pebruari 2020 mendatang. 

Taiwan yang akan ikut serta di sana mengancam akan mengundurkan diri kalau kualifikasi itu tetap diadakan di Wuhan, kota tempat ditemukan untuk pertama kalinya wabah korona tipe baru tersebut.

Entah mendapat ancaman tersebut atau tidak, lantas AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) bakal memindahkan tempat penyelenggaraannya dari Wuhan ke Nanjing.

Kualifikasi itu sendiri diikuti oleh Cina, Taiwan, Thailand, dan Australia.

Dan satu lagi, dilansir dari kantor berita Jepang, Kyodo, sudah di cancelled juga laga kualifikasi tinju zona Asia Oceania menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Induk organisasi Tinju Jepang sekarang ini masih menunggu konfirmasi soal pembatalan itu dari IOC (Komite Olimpiade Internasional). Saat ini, IOC belum mengeluarkan konfirmasinya.

Kyodo juga menyatakan IOC akan mengumumkan tempat baru penyelengaraan kualifikasi tersebut.

Sementara dari dunia perdagangan, perusahaan-perusahaan besar seperti HSBC Holdings, Huawei Technologies, dan Foxconn telah mengeluarkan larangan kepada karyawannya tidak bepergian ke Wuhan, dan gunakanlah masker.

Ingat, Tahun Baru Imlek tak lama lagi akan tiba.

Kekhawatiran muncul, ratusan juta orang dari Cina bakal bepergian ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Indonesia harus waspada, karena bukan tidak mungkin, dengan pola penyebaran seperti itu, cepat atau lambat virus tersebut juga akan memasuki Nusantara.

Untuk itu, untuk mengantisipasinya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta sudah siaga sejak minggu lalu. Karena Bandara Soekarno-Hatta merupakan pintu gerbang utama masuknya wisatawan dari mancanegara.

"Kami sudah undang otoritas kesehatan dan yang menangani masing-masing untuk mencegah penyakit menular itu. Saya bukan ahli kesehatan, seminggu lalu sudah mulai siap-siap," kata Agus Haryadi, Senin (20/1/2020). 

Agus Haryadi adalah Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dua tahap pencegahan sudah dilakukan pihaknya, yaitu kewaspadaan dan antisipasi. Karena senada, menurutnya, tidak menutup kemungkinan virus itu mendarat di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun