Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Bikin Stres, Legenda MU Ini Alami Kebotakan

22 Januari 2020   09:03 Diperbarui: 22 Januari 2020   09:46 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa penelitian membuktikan kalau stres atau tekanan dapat menyebabkan kerontokan atau kebotakan.

Stres atau tekanan itu bisa datang dari lingkungan pekerjaan di kantor, atau bisa juga datang dari orang-orang di suatu kelompok.

Dan ternyata, kebotakan juga bisa datang dari lingkungan sepakbola.

Anda tentu masih ingat pesepakbola Ryan Giggs?

Pria kelahiran Cardiff, Wales, 29 Nopember 1973 tersebut namanya sohor ketika dia berkarier profesional sepakbolanya di Manchester United dari 1990 sampai gantung sepatu pada 2014.

Giggs yang kini memegang jabatan sebagai pelatih Timnas Wales itu mengaku rambut di kepalanya mengalami kerontokan bahkan sampai botak gara-gara sepakbola.

Selama 24 tahun membela The Red Devils, Giggs sudah memberikan Setan Merah 35 gelar dari 672 main. Dan mencetak 114 gol. Bahkan ketika Manchester United meraih treble winner pada 1999, pria itu merupakan bagian dari "The Class of '92 MU".

Namun gelandang itu harus membayar mahal karena pencapaiannya tersebut.

Perlahan-lahan, rambut Giggs mulai mengalami kerontokan diakibatkan datangnya tekanan-tekanan dari para suporter, pelatih, dan manajer.

Saat Giggs merasakan stres tersebut usianya hampir 30 tahun, "Sepakbola sangat menegangkan, bagaimana rasanya berada di bawah tekanan, harus merasakan konsekuensi kalau tidak bermain bagus atau kalah," katanya kepada The Sun.

Rambut Giggs yang mulai mengalami rambutnya rontok, pada saat usia 29 tahun, dirinya merasa cemas apabila Manchester United berlaga dalam situasi hujan dan disiarkan langsung televisi. Ia takut orang mengetahui penyakitnya itu.

Giggs juga mengatakan jika Anda menjadi sorotan dan bermain buruk, Anda akan mendapatkan kritik. "Dan ini yang menyebabkan ketegangan, serta stres mengakibatkan kerontokan rambut," ujar Giggs.

Setelah mengunjungi klinik rambut pada tahun 2009, Giggs mengisahkan dia sudah menggunakan shampoo khusus, vitamin, dan memakai laser untuk mendorong pertumbuhan rambut.

Akan tetapi, bahkan sesudah tujuh tahun melakukan perawatan, Giggs merasakan rambutnya mulai menipis.

Memperoleh saran dari temannya, Giggs pun melakukan transplantasi rambut.

Dalam proses transparansi tersebut, Giggs mengaku tersiksa. Sarung bantal yang terkena percikan darahnya, hampir setiap hari digantinya.

Giggs juga menceritakan dia lebih memilih untuk tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Dan bila pun bepergian dia mengenakan topi.

Giggs pun bersyukur, tidak ada keluarga atau teman-teman yang menertawakan, dan sikap itu menurutnya lebih baik dari yang diperkirakannya.

Sebagai pemain sepakbola, Giggs memulainya di level junior di Manchester City (1985-1987). Setelah itu hijrah ke MU pada usia 14 tahun, hingga 1990. Sedangkan kariernya sebagai profesional di The Red Devils adalah pada usianya yang ke 17, pada Nopember 1990.

Di negaranya sendiri, Wales, dia mencetak 12 gol dari 65 kali tampil (1990-2007). Sedangkan di Britania Raya, Giggs tampil 4 kali dan mencetak 1 gol pada tahun 2012.

Sementara karier kepelatihannya dimulai pada 2013-2014 (pemain sekaligus asisten manajer MU). 2014 (pemain sekaligus manajer interim MU).

Lalu pada 2014-2016 menjadi asisten manajer MU. Manajer Setan Merah ketika itu adalah Louis van Gaal.

Dan kini, pria berusia 46 tahun tersebut menjadi manajer Timnas Wales sejak tahun 2018.

Belum lama berlalu, baru saja Giggs mengantarkan Gareth Bale dkk lolos ke putaran final Euro Cup 2020.

Selama menjadi pemain, Giggs dikenal sebagai pemain yang tak mengenal lelah. Dia juga piawai membuat assist untuk teman-temannya membuka peluang mencetak gol.

Giggs pula dikenal sebagai pemain sayap kiri terbaik di era 1990-an

Pada debutnya sebagai pemain profesional di The Red Devils, saat itu MU berhadapan dengan Everton, Giggs masih memiliki rambut ikal yang lebat.

"Mereka lebih ingin mengetahui apa yang saya lakukan dan bagaimana hasilnya. Saya menyesal mengapa saya tidak melakukannya sejak awal," kata Giggs menanggapi sikap teman-teman dan keluarganya yang memang tidak menertawakannya ketika mereka melihat Giggs, mengenai upaya menyembuhkan kerontokan rambutnya.

Suatu sikap yang menurut Giggs diluar perkiraannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun