Giggs juga mengatakan jika Anda menjadi sorotan dan bermain buruk, Anda akan mendapatkan kritik. "Dan ini yang menyebabkan ketegangan, serta stres mengakibatkan kerontokan rambut," ujar Giggs.
Setelah mengunjungi klinik rambut pada tahun 2009, Giggs mengisahkan dia sudah menggunakan shampoo khusus, vitamin, dan memakai laser untuk mendorong pertumbuhan rambut.
Akan tetapi, bahkan sesudah tujuh tahun melakukan perawatan, Giggs merasakan rambutnya mulai menipis.
Memperoleh saran dari temannya, Giggs pun melakukan transplantasi rambut.
Dalam proses transparansi tersebut, Giggs mengaku tersiksa. Sarung bantal yang terkena percikan darahnya, hampir setiap hari digantinya.
Giggs juga menceritakan dia lebih memilih untuk tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Dan bila pun bepergian dia mengenakan topi.
Giggs pun bersyukur, tidak ada keluarga atau teman-teman yang menertawakan, dan sikap itu menurutnya lebih baik dari yang diperkirakannya.
Sebagai pemain sepakbola, Giggs memulainya di level junior di Manchester City (1985-1987). Setelah itu hijrah ke MU pada usia 14 tahun, hingga 1990. Sedangkan kariernya sebagai profesional di The Red Devils adalah pada usianya yang ke 17, pada Nopember 1990.
Di negaranya sendiri, Wales, dia mencetak 12 gol dari 65 kali tampil (1990-2007). Sedangkan di Britania Raya, Giggs tampil 4 kali dan mencetak 1 gol pada tahun 2012.
Sementara karier kepelatihannya dimulai pada 2013-2014 (pemain sekaligus asisten manajer MU). 2014 (pemain sekaligus manajer interim MU).
Lalu pada 2014-2016 menjadi asisten manajer MU. Manajer Setan Merah ketika itu adalah Louis van Gaal.