Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memangnya Quique Setien Bagus untuk Barcelona?

19 Januari 2020   08:10 Diperbarui: 19 Januari 2020   08:16 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak yang mempertanyakan mengapa Quique Setien diangkat menjadi pelatih Barcelona menggantikan Valverde (pojoksatu.com)

Gila. Itulah sepakbola di negara-negara sepakbola.

Prestasi Ernesto Valverde tidak bisa dikatakan buruk melatih Barcelona. Di tangannya, hingga menjelang pekan ke 20 ini Blaugrana masih bertengger di puncak klasemen sementara Liga Spanyol.

Namun gegara gagal melaju ke partai final Piala Super Spanyol, Ernesto Valverde dipecat dari kursinya sebagai pelatih.

Barcelona dibekuk dengan skor 2-3 di semifinal yang berlangsung di Arab Saudi itu oleh Atletico Madrid.

Dan yang mengejutkan lagi adalah Barcelona mengangkat Quique Setien sebagai pengganti Valverde.

Nampaknya, Presiden Barcelona Josep Bartomeu tidak puas dengan apa yang sudah dicapai timnya di bawah Valverde. Bersama Valverde, El Barca pernah meraih satu kali juara Piala Super Spanyol, satu kali Copa Del Rey, dan dua kali juara Liga Spanyol.

Bakal dipecatnya Valverde, Bartomeu sudah mempersiapkan beberapa nama sebagai penggantinya yang diincar. Namun Xavi Hernandez yang juga mantan punggawa Blaugrana menolak tawaran dari Bartomeu.

Lalu mengapa Barcelona memilih Quique Setien yang tidak mempunyai pengalaman melatih tim-tim berkelas macam Barcelona?

Quique selama ini baru melatih tim-tim level dua, macam Las Palmas 2015-2017, Racing Santander 2001-2002, atau yang terakhir Real Betis 2017-2019.

Quique belum pernah sekalipun mempersembahkan gelar juara bagi mereka. Di Real Betis, Quique memiliki persentase kemenangan sebesar 41, 56 prosen.

Dari 94 kali main, Quique mencatat menang 40 kali, 21 seri dan 33 kali keok.

Alasan datang dari perkataan Direktur Olahraga Barcelona, Eric Abidal. Menurut Abidal, Quique adalah pelatih yang punya skill bagus, dan pelatih yang melihat kedalam tim.

Mendapat kepercayaan menangani Lionel Messi dkk, manajer berusia 61 tahun itu optimis keberadaannya bakal membawa perubahan pada penampilan Barcelona.

"Saat membesut suatu tim, maka saya jamin, tim tersebut bakal bermain lebih baik," katanya.

Pelatih anyar tersebut akan menghadapi ujian pertamanya di La Liga pekan ke 20 menghadapi tim promosi Granada pada Senin (20/1/2020) di Camp Nou dinihari WIB.

Dipercaya, tentunya menjadi menarik untuk menyaksikan racikan apa yang bakal diterapkan melawan El Grana di kandang sendiri.

Beruntung baginya karena hanya melawan tim sekelas Granada. Mari kita saksikan statistik dari WhoScored.

Di La Liga sekarang, El Grana cuma memiliki penguasaan bola sebesar 46, 02 persen dibandingkan dengan El Barca yang 61, 03 persen.

Dari 25 gol yang dilesakkan El Grana di musim 2019/2020, mereka mencatat rerata shooting sebanyak 10,6 kali. Bandingkan dengan Barcelona dengan 49 golnya, mereka mencatat 12,1 kali shooting.

Melihat itu, Barca berpotensi besar menenangkan laga nanti.

Nampaknya ini yang mendorong keputusan diangkatnya Quique menggantikan Valverde.

Pada La Liga musim 2018-2019 ketika itu Real Betis dengan Quique melawat ke Camp Nou. Ternyata, Barcelona saat itu dipermalukan Real Betis dengan 3-4.

Betis saat itu menguasai bola dengan 46 persen ketimbang Barcelona sisanya.

Permainan cemerlang Betis ditandai mereka bisa melepaskan shoot on goal sebanyak 15 kali.

Publik Camp Nou ketika itu terkagum-kagum dengan permainan Betis lewat umpan-umpan cepat dan pendek.

Operan berhasil Betis kala itu mencapai 84 prosen. Junior Firpo yang ketika itu mencetak gol, kali ini membela Barcelona.

Dan ini.

Quique  juga memecahkan rekor penguasaan bola 82,22 prosen Pep Guardiola ketika melatih Barcelona ketika mengalahkan Levante musim 2010-2011.

Rekor Guardiola diperbaiki oleh Quique dengan 82,51 prosen ketika Betis mengalahkan Leganes dengan skor tipis 2-0.

Nah, itulah alasannya mengapa Barcelona memilih Quique menggantikan Valverde.

Nama Quique Setien yang menggantikan Valverde yang tidak populer meninggalkan sejumlah tanda tanya. Bahkan Quique dikontrak sampai 30 Juni 2022.

Sekarang banyak yang berharap agar Quique memberikan perubahan besar bagi Camp Nou.

Dan ini adalah alasan mengapa pria berusia 61 tahun tersebut bukanlah sosok yang cocok untuk melatih tim sekelas Barcelona.

1. Quique bukan pilihan utama.

Sebagai pengganti Valverde, Quique bukanlah pilihan utama. Nama-nama seperti Xavi Hernandez dan Mauricio Pochettino jelas lebih dikenal orang.

Xavi Hernandez merupakan mantan pemain legendaris Camp Nou, dan kini melatih klub Al Sadd, Qatar.

Mauricio Pochettino adalah mantan pelatih Tottenham Hotspur.

Coba bandingkan dengan Zinedine Zidane di Real Madrid. Ketika Zidane meninggalkan Real Madrid. Namun penggantinya Julen Lopetegui cuma bertahan empat bulan. Zidane pun balik lagi ke Santiago Bernabeu.

Sedangkan Quique masih diragukan mengingat dia belum belum berpengalaman menangani tim sekelas Barcelona.

2. Belum pernah mempersembahkan juara

Meraih gelar bukanlah perkara mudah. Itu sebabnya mengapa pelatih-pelatih sekaliber Pep Guardiola maupun Jose Mourinho banyak diincar klub-klub di benua Eropa.

Quique yang belum pernah memberikan gelar juara, apalagi menangani Barcelona dengan banyak bintangnya.

Bahkan sebagai pemain, Quique baru sekali menjadi juara Super Copa de Espana ketika berseragam Atletico Madrid di 1985.

Apalagi untuk memenangkan gelar juara Liga Champions, nampaknya Quique belum siap, berat.

3. Belum sukses dengan tim sekelas Barcelona

Quique sempat mengantarkan Real Betis lolos ke semifinal Copa Del Rey dan lolos ke Liga Eropa. Quique juga sempat membawa Racing Santander naik kasta ke Liga 1.

Quique hanyalah pilihan keempat. Barcelona gagal membujuk tiga calon. Selain Hernandez, Ronald Koeman beralasan akan fokus menangani Timnas Belanda di Piala Eropa. Sedangkan Mauricio Pochettino mengatakan lebih baik pulang ke negaranya Argentina dan bekerja di sana ketimbang melatih Barcelona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun