Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Hendra/Ahsan Ungkap Penyebab Kerepotan Mengalahkan Ganda Taiwan

18 Januari 2020   09:20 Diperbarui: 18 Januari 2020   09:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak pelak, laga yang paling menarik dan menegangkan pada babak perdelapan final Indonesia Masters 2020 yang dihelat di Istora Senayan Jakarta pada Jum'at (17/1/2020) kemarin adalah laga antara ganda Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan melawan ganda Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin.

Publik Senayan sempat sport jantung. 

Di gim ketiga atau gim penentuan, Hendra/Ahsan cuma 2 kali leading. 

Tapi mental juara akhirnya berbicara.

Ganda nomor dua dunia tersebut akhirnya merebut gim itu dengan skor 21-19.

Publik sempat terkejut, ketika Hendra/Ahsan kalah telak 9-21 di gim pertama.

Tapi "The Daddies" mulai bangun dari tidurnya, dan memenangi gim kedua dengan skor 21-15.

Di gim penentuan, The Daddies mendapatkan tekanan berat dari Lee/Wang.

Usai laga Ahsan mengatakan laga melawan peringkat ketujuh dunia tersebut sebagai laga berat dan sulit. Namun mental juara nampaknya berbicara. Hendra/Ahsan akhirnya menyudahi perlawanan Lee/Wang dengan skor 9-21, 21-15, dan 21-19. Total durasi 44 menit.

Hendra/Ahsan memperbaiki head to head nya atas Lee/Wang. Dari sembilan perjumpaan, The Daddies memenangkan enam laga diantaranya.

Kemenangan pada turnamen BWF Super 500 tersebut juga sekaligus memastikan tuan rumah menempatkan satu wakilnya di final Daihatsu Indonesia Masters 2020.

Karena pada laga sesudahnya, ganda Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Adianto menang dengan cukup sulit atas ganda Denmark, Kim Astrup/Anders Antonsen dengan tiga gim, 18-21, 21-13, dan 21-17.

Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian menciptakan laga "All Indonesian Semifinal".

Dominasi ganda putra Indonesia tercipta. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga melangkah ke semifinal turnamen berhadiah total 400.000 USD ini setelah kemarin mengalahkan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dengan dua gim, 21-13 dan 23-21.

Dengan demikian ganda yang dijuluki The Minions itu unggul 4-0 head to head atas Malaysia, termasuk di antaranya adalah kemenangan pekan lalu di Malaysia Masters.

Dari tujuh wakil Indonesia di perempatfinal, dua di antaranya gagal melaju ke babak selanjutnya.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti secara mengejutkan dikalahkan ganda Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue dengan tiga gim, 19-21, 21-14, dan 18-21.

Sungguh sangat disayangkan, padahal Praveen/Melati memiliki peringkat yang jauh lebih baik ketimbang Thom/Delphine.

Hal tersebut harus dievaluasi lebih lanjut, apalagi Praveen/Melati yang kini berperingkat lima dunia akan mengikuti turnamen yang sangat penting, Olimpiade Tokyo 2020.

Indonesia tidak boleh hanya mengharapkan medali dari nomor ganda putra, yang paling sering menghasilkan poin buat Indonesia.

Bermain tiga gim, Jonatan Christie juga gagal ke semifinal setelah kalah dari tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, dengan skor 22-14, 10-21, dan 21-12.

Anders Antonsen merupakan juara bertahan Indonesia Masters, mampukah dia mempertahankannya di 2020?

Dua wakil lainnya, Anthony Sinisuka Ginting dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga lolos ke semifinal.

Juara Indonesia Masters 2018 Ginting mengalahkan Huang Yu Xiang dari Cina dengan skor 21-11 dan 21-14.

Di semifinal, akan menghadapi wakil Eropa Viktor Axelsen.

Setelah membungkam ganda Jepang Nami Matsuyama/Chiharu Shida di perempatfinal, selanjutnya di semifinal hari ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan berhadapan dengan ganda Korea Kim So-yeong/Kong Hee-yong untuk memperebutkan partai puncak.

Usai laga, Hendra Setiawan mengatakan kalau di gim pertama, mereka terserang duluan. "Mereka menekan sehingga permainan kami tidak bisa berkembang, kami cuma berpikir step by step seperti biasa. Hendra mengatakan tidak panik, yang penting mereka terus berusaha dan berusaha, mencoba dan mencoba. "Yang penting berusaha," ujar Hendra.

Sedangkan rekannya Ahsan, mengatakan pada laga tadi sukar dilewati. Lee/Wang mempunyai pola menyerang yang cukup baik.

"Kekuatannya di atas kami, tapi kami bersyukur lolos dari partai krusial," ujar Ahsan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun