Roda kehidupan terus berputar, setelah memasuki dunia politik, di sinilah kehidupannya mulai kacau balau.
Sukur digadang-gadang sebagai pengkhianat kepada Presiden Erdogan.Â
Pemerintah Turki mulai memburu mantan striker Timnas Turki tersebut karena Sukur telah menyatakan dukungannya kepada seorang ulama Turki, dalang usaha penggulingan kekuasaan kepada pemerintah Turki.
Ulama tersebut, Fethullah Gullen, berupaya mengkudeta Erdogan. Dan bintang Turki di Piala Dunia 2002 itu dicap sebagai salah seorang anggota organisasi teroris bersenjata.
Sukur sempat terancam dipenjara selama empat tahun karena unggahannya di Twitter yang isinya menghina Presiden Erdogan. Namun Sukur menyatakan dia tidak bermaksud menghina sang PresidenÂ
Namun beberapa pihak penuntut jelas-jelas menyatakan unggahan Sukur itu bersifat menghina Presiden Erdogan.
Dan apa yang terjadi sekarang?
"Erdogan sudah merampok hidup saya. Saya sudah tak punya hak lagi untuk bekerja, mengeluarkan pendapat, dan kemerdekaan. Saya tidak punya apa-apa lagi. Tak ada yang bisa menjelaskan apa salah saya dan apa peran saya dalam kudeta itu," kata Sukur.
Kehidupan Sukur kini sangat sulit. Dia terkucilkan di Turki dan tidak dapat bekerja di sana. Di Amerika kini, Hakan Sukur hanya menjadi seorang supir taksi online di Washington dan penjual buku!
Kepada harian Jerman Welt am Sonntag, Sukur mengatakan, karena dia dituduh terlibat kudeta, maka keluarganya juga kena imbasnya.
Ayahnya dijebloskan ke penjara, anak-anaknya mendapat gangguan kasar di jalan, dan toko butik isterinya dilempari batu-batu.