Seperti seorang anak yang baru keluar rumah, dan memulai sosialiasi dengan masuk sekolah, para pemain (berjumlah 51 orang) kelompok U-19 yang dipilih mengawali latihan perdana mereka di bawah pelatih anyar Shin Tae-yong asal Korea Selatan.
Seusai latihan sekitar 1,5 jam tersebut, Shin mengatakan para pemain masih kurang agresif dan sedikit grogi karena baru pertama latihan.
Tempat yang dipilih untuk latihan pertama itu adalah Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, digelar pada Senin sore (13/1/2020).
Walau hujan sempat turun, ke 51 pemain U-19 yang hadir adalah nama-nama seperti Muhammad Salman Alfarid, Sutan Zico, Bagus Kahfi dan lain-lainnya. Ditambah juga mereka yang berasal dari Pro Academy U-18.
Ketika ditanyakan, kriteria pemain seperti apa yang bakal diambil Shin untuk masuk skuadnya. Shin mengatakan masih akan mendiskusikan dengan para staf pelatih Korea dan Indonesia.
Dari jumlah yang dipanggil, nantinya akan diambil 30 pemain yang bakal melakukan pemusatan latihan di Thailand pada akhir Januari ini.
Di sana U-19 akan ujicoba melawan 5 klub Thailand. "Ada juga tim-tim dari Korea yang ke sana," ujar Shin.
Latihan perdana ini disaksikan juga antara lain oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan , Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria. Terlihat mereka saling berbincang.
Sembari belum bisa bicara Bahasa Indonesia, Shin untuk sementara ini didampingi oleh Jeong Seok-seo sebagai penerjemah dari Kedutaan Besar Korea di Jakarta.
Untuk lebih komunikatif, PSSI akan mengusahakan Shin dan staf kepelatihannya kursus Bahasa Indonesia.
Shin yang didampingi asistennya Indra Sjafri melakukan pantauan pada latihan yang sempat diguyur hujan tersebut.
Adapun pelatih Gong Oh-kyun didampingi Nova Arianto dan pelatih kiper Kim Hae-won sibuk memberikan arahan kepada para pemain di Stadion Wibawa Mukti.
Lari jarak pendek, lari mengelilingi lapangan, mengoper bola dipimpin oleh pelatih fisik Lee Jae-hong.
Adapun para pemain dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 7 orang melakukan latihan teknik dipimpin oleh Gong Oh-kyun. Mengasah kemampuan rondo dan menggiring bola.
Suasana latihan terlihat sekali-kali diselingi tawa, tepuk tangan dan senyum.
Mulai suka nasi goreng
Lima hari berada di Indonesia, Shin mulai bisa mengucapkan beberapa kata Bahasa Indonesia dan menyukai nasi goreng.
Beberapa kata yang sudah mulai dimengerti Shin antara lain kapan, kemana, siapa, apa, hai, saya, terimakasih, apa kabar, dan selamat sore.
"Selamat sore," kata Shin yang akan berbincang dengan Mochamad Iriawan, sembari Shin tersenyum kepada para wartawan.
"Bagus, harus lancar nanti," kata Iwan Bule, ketika Shin mengatakan sudah bisa mengucapkan beberapa kata Bahasa Indonesia.
Shin sendiri mengatakan selama ini tidak ada kendala dalam komunikasi dengan memakai penterjemahnya.
Mengenai cuaca dan makanan, Shin mengatakan tidak ada kendala. "Tidak beda jauh dengan di Korea,". Mengenai makanan ini, Shin juga sudah mencoba nasi goreng.
Latihan di Cikarang ini rencananya akan berlangsung sampai Jum'at (17/1/2020).
Begitu Shin tiba di lapangan rumput Wibawa Mukti, para pemain mulai mencoba merebut hati pelatih berusia 50 tahun itu. Jika terpilih, mereka akan masuk skuad U-19 yang diprogramkan untuk terjun di Piala Dunia U-20 2021 Indonesia.
Bukan hanya sekedar menjadi tuan rumah yang baik, tapi juga memiliki Timnas yang diperhitungkan dunia.
Itulah sebabnya, pembinaan U-20 menjadi prioritas dan senior.
Shin juga menangani level lainnya, U-16 dan U-23.
Keinginan PSSI yang bukan hanya sekedar menjadi tuan rumah yang baik di Piala Dunia U-20, disambut baik oleh mantan pelatih Timnas Korea itu.
Shin mempunyai cukup banyak waktu untuk bebenah membuat talenta-talenta muda Indonesia nanti bakal berbicara di senior juga, dengan durasi kontraknya yang selama empat tahun.
Pemain U-19 yang hadir kemarin mendapat perhatian besar Shin, pelatih yang membawa Korea ke Piala Dunia Rusia 2018 itu ingin memastikan mendapatkan pemain yang benar-benar tepat untuk para punggawa yang bakal dia bangun.
Untuk itu, hal pertama yang dilakukannya adalah melihat kemampuan dasar bermain bola, yaitu mengoper dan menggiring si kulit bundar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H