Melawan Thailand pada 26 Maret, UEA 31 Maret, dan Vietnam 4 Juni 2020.
Sudah babak belur, kena sanksi dan denda pula.
Malaysia sendiri mendapat sanksi yang lebih ringan berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan pada saat laga 19 Nopember 2019 itu. Malaysia dikenai denda Rp 717 juta (50 ribu franc).Â
FIFA juga menjelaskan alasan-alasan mengapa Indonesia dan Malaysia dijatuhi sanksi dan denda sebesar itu.
Kendati Wakil Ketua PSSI, Cucu Sumantri, mengakui belum menerima resmi surat berisi denda dan sanksi tersebut dari FIFA, tetapi Cucu mengatakan akan mengadakan rapat pada Kamis (10/1/2019) dengan para pejabat PSSI terkait pemberian denda dan sanksi tersebut.
Selain dua peristiwa itu (di GBK dan Bukit Jalil), denda dan sanksi FIFA juga sudah memperhitungkan pelanggaran yang dilakukan para pemain Indonesia saat menjamu Thailand pada 10 September 2019. Para pemain Indonesia saat itu, dianggap FIFA mengulur-ulur waktu kick off.
Memasuki tahun 2020 ini, Indonesia menatap baru persepakbolaan dengan didatangkannya Shin Tae-yong sebagai coach manager yang berniat membenahi persepakbolaan Indonesia secara menyeluruh.
Bukan hanya soal teknis yang harus dibenahi, tapi soal kedewasaan para suporter dan pemain juga harus diperhatikan, jangan sampai PSSI dijatuhi denda dan sanksi lagi terkait ulah suporternya. Yang mana sanksi dan denda akan merugikan tentunya.
Ambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dan jangan sampai terulang kembali. Indonesia harus belajar dewasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI