Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta Shin Tae-yong supaya blusukan ke daerah-daerah mencari calon pemain yang akan direkrut menjadi skuat utama Garuda.
Tugas Shin mencari pemain potensial itu juga akan didukung oleh dirinya dan anggota Exco PSSI. "Nanti saya ingin mengetahui dan menanyakan mengapa dia (Shin) memilih pemain itu," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Kedatangan pertama Shin ke Indonesia dalam kaitannya sebagai pelatih, adalah pada tanggal 26 Desember lalu untuk menandatangani kontrak dan sekaligus memperkenalkan diri. Jumpa pers untuk itu sudah digelar pada Sabtu (28/12/2019).
Usai itu, Shin langsung terbang ke negaranya, dan bakal balik lagi ke Indonesia pada 6 Januari 2019.
Shin akan memulai kerjanya pada tahap pertama yaitu akan mengumpulkan 60 pemain untuk diseleksi menjadi skuat senior, juga menyeleksi skuat U-20 dan U-22 pada 13 Januari 2020.
Mengenai fasilitas, Iwan Bule mengatakan Shin ingin disamakan saja dengan pelatih asing sebelumnya. Dari soal tempat tinggal, mobil. "Dia tidak minta berlebihan, tapi salut, dia meminta guru Bahasa Indonesia," kata Iwan Bule.
Padahal memakai jasa penerjemah pun bisa. "Tapi dia ingin mempelajari kultur Indonesia," kata Iwan Bule.
Iwan Bule yang menjabat Sestama Lemhanas itu meminta Shin agar tidak meniru kebijakan pelatih Indonesia sebelumnya, Luis Milla.
Iwan Bule (57) menyatakan, Luis Milla hanya ingin berlatih di Bali saja.
"Sekarang saya akan minta pelatih datang ke kantor untuk melaporkan perkembangannya minimal sebulan sekali," ujar Iwan Bule.
Masyarakat kini menantikan siapa saja nantinya yang akan menjadi pelatih kepala di U-16, U-20, U-22, dan siapa akan menjadi asisten Shin. Hingga sekarang, Iwan Bule belum mau mengumumkannya.