Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Shin Tae-yong jadi Pelatih Indonesia Usai Natal

24 Desember 2019   10:31 Diperbarui: 24 Desember 2019   12:14 3281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong (sumber: shutterstock via kompas.com)

Shin Tae-yong membuat gigit jari klub Cina, Shenzhen FC. Semenjak menjalani kariernya sebagai pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, pria kelahiran Yeong Deok, Korea Selatan itu tidak mempunyai pekerjaan alias menganggur sebagai pelatih.

Sebelumnya, PSSI sudah melakukan pendekatan kepada beberapa calon pelatih Timnas Garuda, usai dipecatnya pelatih asal Skotlandia Simon McMenemy.

Dua asing disebut-sebut, Shin Tae-yong dan Luis Milla. Indra Sjafri pun sempat diincar sebagai "pantas dicoba".

Pelatih berusia 49 tahun sudah memeberkan program-programnya kepada PSSI pada Nopember lalu di Kuala Lumpur. Hal yang sama dilakukan Luis Milla di Manila, Filipina.

Akan tetapi PSSI dan Ketua Umumnya Mochamad Iriawan cenderung lebih kepincut dengan mantan pemain Seongnam Ilhwa tersebut.

Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule itu menyebutkan sudah tercapai kesepakatan antara Shin dan PSSI, kontrak tak lama lagi bakal diteken. 

"Kemenpora akan mendukung," kata Iwan Bule, Senin (23/12/2019).

Kemenpora Zainuddin Amali mengatakan pemerintah akan mendukung penuh penunjukkan Shin sebagai pelatih Timnas anyar Garuda.

Termasuk di antaranya adalah, soal stadion, fasilitas, dan pembayaran gaji Shin. Dimana PSSI harus merogoh kocek lebih dalam untuk mengangkat Shin.

"Saya memilih Indonesia ketimbang Shenzhen, saya akan berkunjung ke Indonesia untuk menorehkan tanda tangan kontrak pada 26 Desember," ujar Shin kepada Yonhap.

Media Korea Sporttvnews melaporkan "Shin bakal ke Indonesia untuk menandatangani kontrak,".

Media Korea lainnya juga melaporkan wawancara dengan Shin yang tinggal menyelesaikan proses dengan PSSI.

Pada 2014, selama tiga tahun Shin Tae-yong menjadi asisten pelatih Uli Stielike sebagai pelatih Timnas Korea Selatan.

Setelah Stielike mundur, Shin diangkat pelatih utama Ksatria Taeguk. Shin berhasil mengantarkan Korea Selatan ke Piala Dunia Rusia 2018. Tae-yong juga membawa Korea Selatan menjadi juara Piala Asia Timur pada 2017.

Kendati gagal lolos ke babak knock out, akan tetapi Shin sukses memimpin anak asuhnya menggulingkan Timnas Jerman dengan skor 2-0.

Seusai Piala Dunia itu, Shin melepaskan jabatannya sebagai pelatih dan menganggur. Baru sekarang ini, Shin bekerja lagi menangani Garuda.

Sebelum menjadi asisten pelatih Stielike, masih di 2014, Shin ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas U-23 negeri ginseng.

Dalam kariernya, sesudah gantung sepatu sebagai pemain, Shin melanglang buana ke Australia dan menjabat asisten manajer Queensland Roar pada kurun 2005-2008.

Selepas di Australia, Shin pulang kampung dan menjadi manajer pada 2010 di Seongnam Ilhwa. Semusim berlalu, di tangannya, Seongnam Ilhwa Chunma keluar sebagai juara Piala Korea. Seongnam juga menjadi juara Liga Champions Asia 

Adapun karier Shin sebagai pemain bola diawalinya di Seongnam FC kurun 1992-2005.

Sesudah di Seongnam, Shin hijrah ke Queensland Roar, sampai pensiun di sana.

Shin Tae-yong juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Taeguk Warriors.

Setelah menelan lima kali kekalahan di Kualifikasi Piala Dunia 2022, masing-masing melawan Uni Emirat Arab, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, Timnas Indonesia tinggal menyisakan tiga laga lagi, yaitu melawan Thailand (26/3/2020 di Bangkok), 31/3/2020 melawan UEA di Jakarta, dan melawan Vietnam, 4/6/2020 di Hanoi.

Kendati sudah tidak memungkinkan lagi untuk lolos ke babak Piala Dunia 2022 selanjutnya, akan tetapi tugas Shin Tae-yong untuk meraih kemenangan pada ketiga laga resmi terdekat itu.

Kemenangan demi kemenangan akan mempengaruhi peringkat Indonesia di FIFA. Dalam rilis terbaru yang dikeluarkan FIFA Desember 2019 Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia terperosok di peringkat ke 173 dunia.

Pada tahun 2018, Shin Tae-yong mendapatkan gaji sebesar 500.000 USD sebagai pelatih Timnas Korea Selatan.

Mengacu pada statistik tersebut, PSSI memperkirakan akan mengocek antara 500.000 sampai 1.000.000 USD untuk membayar gaji Shin setahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun