Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Boxing Day, dari Kado sampai Main Bola

21 Desember 2019   07:25 Diperbarui: 21 Desember 2019   07:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya Boxing Day di Inggris dirayakan dengan berburu Rubah di pedesaan. Tapi dalam lebih  satu dekade ini, kegiatan tersebut sudah dilarang.

Tidak ada yang tahu kapan tradisi Boxing Day ini dimulai. Ada yang mengatakan tradisi ini berawal ketika tentara penjajah Romawi mengumpulkan uang dalam kotak (box), yang mana uang yang terkumpul nantinya akan dibagikan kepada orang-orang miskin.

Kegiatan tersebut lalu diteruskan oleh para pendeta di sana, mengumpulkan dana untuk orang-orang miskin.

Tradisi ini populer di jaman Ratu Victoria (abad ke 19) bertahta dan masih berlangsung sampai saat ini.

Sejak tahun 1871, Boxing Day di sana dijadikan sebagai hari libur nasional.

Sebagian meyakini tradisi Boxing Day berawal dari berabad-abad lalu, ketika para tuan, majikan, atau bos-bos memberikan hadiah-hadiah yang dimasukkan ke kotak (box) pada sehari sesudah hari Natal (25 Desember).

Hadiah dalam box itu diberikan kepada para pelayan, pekerja, atau buruh yang sudah melayani para tuan di hari Natal (25 Desember). Para pelayan itu diberikan hari libur sehari setelah hari Natal, setelah selama setahun melayani bosnya.

Jadi Boxing Day ini berasal dari kata box (kotak), bukan tinju.

Pengumpulan uang atau hadiah di jaman dulu selalu identik, untuk diberikan kepada orang-orang miskin.

Dalam perjalanan panjang, Angkatan Laut Inggris membawa kotak (box) yang disegel berisi uang untuk nantinya diserahkan kepada pendeta untuk dibagikan kepada orang-orang miskin.

Ada juga yang mengatakan kata Boxing Day berawal dari tradisi sesudah Natal, dimana orang-orang menyediakan kotak-kotak di depan rumah untuk mengumpulkan uang, yang mana nantinya uang-uang tersebut dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun