Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aduh, Vidi Aldiano divonis Kanker Ginjal Stadium 3

14 Desember 2019   08:23 Diperbarui: 15 Desember 2019   11:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vidi Aldiano (kaltim.tribunnews.com)

Dari mana seorang Vidi Aldiano Anda kenal?

Penyanyi yang melantunkan lagu "Nuansa Bening" karya Keenan Nasution itu diketahui secara mengejutkan mengidap penyakit kanker ginjal pada Stadium III.

Cuplikan lirik "Nuansa Bening" yang terangkum di album "Pelangi di Malam Hari" 2008 ini bagi Anda penggemar Vini tentu tidak terasa asing di telinga Anda.

Oh, tiada kejutan pesona diri

Pertama kujabat jemari tanganmu

Biasa saja ...

Vidi Aldiano (29 tahun) mengakui kalau dirinya belum lama mengetahui kalau tubuhnya mengidap penyakit kanker ginjal, pada Stadium III. "Minggu lalu saya baru terima kabar ada kanker di ginjal," kata Vidi, Kamis (12/12/2019).

Vidi Aldiano, pemilik album "Yang Kedua", "Lelaki Pilihan", dan "Pelangi di Malam Hari" itu akhirnya menjalani operasi pengangkatan kanker pada ginjal sebelah kirinya, Jum'at (13/12/2019) di sebuah rumah sakit Singapura.

Stadium III ini kalau dibiarkan, maka akan lebih membahayakan lagi, bisa menjadi Stadium IV yang menyebar kemana-mana.

Sebenarnya Vidi, menurut manajernya Bibit, ingin menunda operasi sesudah tahun baru 2020. "Namun sesudah check up di sana (Singapura), dokter menyatakan harus segera dioperasi," jelas Bibit.

Sebenarnya pada bulan Oktober lalu, Vidi sudah divonis ada kista di tubuhnya, tapi penyanyi yang sempat kuliah di Manchester University ini baru mendapat kabar mengidap kanker ginjal seminggu yang lalu.

"Semua scan sudah dilakukan, keputusan terbaik harus diambil, harus operasi," ujar Vidi di Instagramnya.

Selanjutnya, Vidi juga memohon doa teman-temannya semoga operasi berjalan lancar.

Kanker ginjal

Penyakit kanker ini berhubungan dengan sel-sel yang ada di tubuh seseorang.

Sel, umumnya tumbuh dalam tubuh seseorang, membelah. Sel juga tahu kapan waktunya untuk berhenti tumbuh, dan nantinya sel ini juga akan mati dengan sendirinya.

Sedangkan sel kanker, sel ini terus tumbuh dan terbelah dengan tidak terkendali. Sel ini bahkan tidak akan mati kendati semestinya mati.

Dokter yang mendiagnosis biasanya akan memberitahukan, si pasien mengalami kanker stadium berapa.

Tingkatan stadium ini terdiri dari Stadium 0 hingga Stadium IV.

Stadium 0, tidak ada sel kanker, namun berpotensi menjadi sel kanker.

Stadium I, stadium awal penyakit kanker.

Stadium II dan III, seperti yang diidap Vidi, memiliki ukuran yang lebih besar.

Stadium IV, kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kanker ginjal seperti yang diderita Vidi ini disebabkan oleh karena adanya gaya hidup yang kurang sehat, seperti kebiasaan merokok (aktif dan pasif), mengonsumsi obat-obatan dalam jumlah banyak, seperti obat demam, penahan sakit, obat nyeri, bahkan jamu.

Dr Denny Handoyo dari Rumah Sakit Siloam TB Simatupang mengatakan, penyebab kanker ginjal juga karena si pasien secara tidak sengaja mengonsumsi racun. 

Toksis ini memasuki tubuh pasien lewat beberapa makanan yang dikonsumsinya, seperti ikan. Pabrik-pabrik sering membuang limbah ke sungai, limbah-limbah itu kemudian dimakan oleh ikan-ikan tersebut. Nah, ikan ini lalu dikonsumsi oleh manusia.

Dr Denny juga mencontohkan minuman-minuman yang berwarna pekat, seperti kopi, soda, atau teh juga bisa menyebabkan kanker ginjal. Kemudian, konsumsi sea food juga akan berpotensi menyebabkan kanker ginjal. 

Hal itu disebabkan, ikan, kerang, atau hewan laut lainnya kerap ditangkarkan di pinggir pantai, dimana hewan-hewan laut itu terpapar oleh logam berat yang mengandung toksin.

Adapun gejala-gejala dari kanker ginjal ini adalah buang air kecil sering kali tidak lancar atau tersendat, merasa pegal-pegal di pinggang.

Selain itu, warna urin juga berubah menjadi pekat seperti teh, keruh, dan berubah menjadi warna pink.

"Ini yang harus diwaspadai," ujar Dr Denny.

Dr Denny juga mengingatkan, kondisi seperti itu jangan hanya dianggap karena kurang minum air atau kecapaian.

"Harus diperiksakan segera," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun