Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tips Agar Tidak Sakit Karena Kehujanan

14 Desember 2019   07:21 Diperbarui: 15 Desember 2019   12:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daya tahan tubuh lemah, jadi sakit (health.rakyatku.com)

Biasanya memasuki bulan Oktober, kita sudah merasakan hujan. Tetapi sesuai dengan prediksi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) musim hujan tahun ini mengalami kemunduran.

Sebagian kecil wilayah Nusantara memang sudah turun hujan di bulan Oktober lalu, tapi di sebagian besar Indonesia musim hujan justru baru tiba pada bulan Nopember. Akan tetapi sampai saat ini masih ada juga wilayah Indonesia yang belum memasuki musim hujan ini.

BMKG menjelaskan sampai medio Nopember lalu baru 16 persen wilayah Indonesia yang memasuki awal musim hujan, hal tersebut dijelaskan secara ilmiah oleh BMKG karena adanya siklus dipole dan El Nino.

BMKG menyebutkan, wilayah Pulau Jawa yang sudah duluan turun hujan pada bulan Nopember 2019 adalah di wilayah sebelah barat, yaitu Sukabumi, Bogor, dan Bandung.

BMKG juga menyebutkan, daerah DIY Yogyakarta ada hujan, tapi masih sangat sedikit.

BMKG menyebutkan bahkan wilayah-wilayah seperti NTT (Nusa Tenggara Timur) belum juga diguyur walau sedikit hujan sejak 8 bulan lalu.

BMKG juga memprediksi pada pertengahan hingga akhir Desember 2019, selain hampir menyeluruh terjadi hujan di Pulau Jawa, hujan juga akan turun di daerah-daerah Papua, Maluku, Kalimantan, Sumatera Utara (kecuali pesisir timur Aceh).

Puncak musim hujan di beberapa daerah juga berbeda-beda. Puncak musim hujan pada bulan Maret 2020 akan terjadi di wilayah-wilayah Kalimantan, Papua, Sulawesi, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Barat.

Sedangkan puncak hujan pada bulan Pebruari 2020 akan terjadi di daerah-daerah seperti NTT, NTB, Bali, Jawa Tengah, Banten, dan DKI Jakarta.

Nah, bagaimana persiapan Anda menyambut tibanya musim hujan ini?

Bagi Anda yang tinggal di wilayah yang rawan banjir dan longsor, maka Anda harus mengantisipasi. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Selain waspada terhadap banjir dan longsor, fisik pun harus dipersiapkan memasuki musim penghujan ini.

Salah satu "mitos" yang berkembang ketika musim penghujan adalah kalau kehujanan atau bermain hujan-hujanan, maka badan akan sakit atau masuk angin.

Apakah benar adanya "mitos" tersebut?

Coba kita lihat penjelasan dari dr Dewi Ema Anindia. Menurut praktisi kesehatan ini, pandangan itu hanya mitos saja.

Dr Anindia menjelaskan, yang membuat sakit adalah karena daya tahan tubuh orang tersebut lemah. Jika daya tahan tubuh orang itu lemah, maka dirinya akan gampang diserang bakteri atau virus. Hal itulah yang menyebabkan sakit, seumpama influenza.

Tentang sakit kepala yang terjadi ketika tibanya musim hujan, dr Anindia mengatakan itu terjadi diakibatkan adanya tekanan udara yang terjadi ketika hujan turun.

Dr Anindia juga memberikan sarannya, agar tidak sakit karena hujan-hujanan.

1  Baju yang basah karena kehujanan harus segera diganti dengan yang kering.

2. Mandilah dengan air yang bersih.

3. Istirahat yang cukup.

4. Konsumsi vitamin.

Dan

5. Minum air putih yang cukup.

Anda tentu sering mengalami ketika di musim hujan, kita jadi sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Dr Diana Gall dari online Doctor 4 U menjelaskan keinginan untuk sering buang air kecil ketika cuaca dingin adalah yang wajar.

Mirror mengatakan keinginan untuk sering buang air kecil ketika cuaca dingin karena temperatur tubuh kita menurun.

Ketika udara dingin, ginjal mengeluarkan cairan ekstra untuk menstabilkan tekanan. Tekanan itu terjadi karena tubuh secara biologis mengalirkan darah untuk menciptakan hangat.

Nah, proses itulah yang membuat kita kebelet untuk sering buang air kecil ketika udara dingin, musim hujan.

Memang studi ilmiah mengenai hal tersebut masih belum banyak.

Harus diingat, buang air kecil yang terlalu sering juga dapat membuat keseimbangan tubuh kita terganggu, dalam beberapa kasus bahkan bisa berbahaya.

Menurut Dr Gall, terlalu sering buang air kecil ketika cuaca dingin, bisa mengacaukan keseimbangan tubuh kita yang mengandung mineral alami tubuh, air, dan garam.

Kehilangan urine terlalu banyak dapat menyebabkan apa yang disebut dengan hipokalemia, hiperkalemia, atau hiponatremia. Suatu kondisi dimana tubuh kita tidak cukup potasium, sodium, atau pun kebanyakan potasium.

Dr Gall menyarankan jika kita terlalu banyak membuang urine, maka kita harus mengisi ulang dengan minum air putih.

"Supaya tidak dehidrasi" kata Dr Gall.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun