Pada laga melawan Myanmar, Indonesia unggul lebih dulu 2-0 lewat gol yang diciptakan oleh Egy Maulana Fikri dan Evan Dimas Darmono.
Namun kelengahan, menjadikan gawang Indonesia dibobol dua gol hanya dalam tempo dua menit.
Dua pencetak gol, Win Naing Tun dan Aung Kaung Mann tidak menyia-nyiakan blunder yang dilakukan kiper Nadeo Argawinata dan Zulfiandi.
Banyak peluang yang terjadi, Indonesia sebenarnya bisa menang dengan lebih banyak gol.
Strategi cerdik Indra Sjafri
Top skorer sementara SEA Games Osvaldo Haay biasa dimainkan pelatih Indra Sjafri sebagai pelapis Muhammad Rafli yang bermain sebagai striker.
Tapi karena cedera yang diderita Rafli ketika bentrok dengan Singapura, memaksa Indra Sjafri memainkan Osvaldo Haay di posisi penyerang tengah.
Pada posisi itu, Osvaldo sukses mencetak tujuh gol.
Pada laga Myanmar, Rafli sudah bisa main lagi. Oleh karenanya, Osvaldo diplot sebagai driving midfielder. Pada posisi ini si pemain berada tepat di belakang penyerang tunggal. Operasi ini berfungsi membuka ruang di kotak penalti dan melakukan tusukan.
Indra Sjafri sadar, kalau Myanmar sudah mewaspadai Osvaldo dan mereka berniat mematikan pergerakan pemain Persebaya Surabaya itu.
Strategi pelatih asal Sumatera Barat ini memang tepat. Osvaldo mencetak salah satu dari dua gol yang tercipta di babak tambahan 2 x 15 menit.