Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Diberi Tambahan Cuti, Anda Mau Berhenti Merokok?

4 Desember 2019   08:04 Diperbarui: 4 Desember 2019   08:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala Inc memberikan reward cuti tambahan 6 hari bagi karyawan yang tidak merokok (hipwee.com)

Piala Inc, sebuah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang marketing, memberikan reward berupa tambahan cuti selama enam hari kepada karyawannya yang tidak merokok.

Takao Asuka, CEO dari perusahaan yang berkantor pusat di Tokyo itu, memutuskan hal tersebut setelah membaca surat yang dimasukkan ke dalam sebuah kotak saran perusahaan.

Isi surat tersebut si karyawan mengeluhkan perihal kepergian rekannya selama 15 menit untuk merokok di lantai dasar, yang mana hal tersebut akan menghambat dan mengganggu kerja sama tim secara keseluruhan.

Piala Inc. ini kantornya ada lantai 29, bagi karyawan yang ingin merokok, maka si karyawan harus turun dulu ke lantai dasar. Umumnya si karyawan beristirahat selama 15 menit untuk merokok. 

Perbuatan ini lantas menjengkelkan dan menimbulkan kemarahan karyawan lainnya yang tidak merokok, karena akan mempengaruhi produktivitas kerja dan membuat iri orang yang tidak merokok.

Dengan pemberian tambahan libur ini diharapkan dapat menginspirasi karyawan lainnya untuk berhenti merokok.

Kyodo News, melaporkan ada empat karyawan perusahaan Piala Inc yang menghentikan kebiasaan merokoknya dan ada 30 karyawan dari total 120 yang tertarik dengan kebijakan reward pemberian cuti tambahan tersebut.

Sudah diketahui, bahwa merokok bagi perokok aktif dapat menimbulkan berbagai masalah penyakit. Namun bukan perokok aktif saja, perokok pasif pun akan terdampak pada kesehatan yang buruk.

Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok di mulutnya, tapi orang tersebut menghisap asap rokok dari perokok aktif.

Asap rokok yang terhisap akan menyebabkan penyakit kanker, serta merusak organ-organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, tenggorokan, hidung, juga iritasi mata.

Asap rokok mengandung 7000 bahan kimia yang beracun, sama bahayanya dengan perokok aktif.

Data berbicara, setiap tahunnya ada lebih dari 7 juta orang meninggal karena kebiasaan merokok, dan 900 ribu di antaranya adalah orang yang menghisap asap rokok, atau perokok pasif.

Kini semakin banyak perusahaan di Jepang yang berupaya untuk mendorong karyawannya agar berhenti merokok.

Populasi perokok di Jepang memang cukup tinggi, sekitar 22 persen dari jumlah penduduk. Dan sehubungan dengan akan digelarnya pesta Olimpiade 2020, tahun lalu pemerintah Jepang mengeluarkan aturan yang lebih ketat larangan merokok di tempat-tempat umum.

Memang untuk menghentikan kebiasaan merokok yang jelas-jelas sangat merugikan, sangat sulit untuk dilakukan, karena efek kecanduan pada rokok.

Perokok ringan dan perokok berat sering mengatakan, menghentikan kebiasaan merokok itu sangat sulit, kendati mereka sadar bahwa merokok itu membahayakan.

Memang banyak orang yang sudah berupaya susah-susah untuk berhenti merokok tapi upayanya gagal. Tapi satu yang paling dibutuhkan untuk itu, adalah niat.

Mungkin Anda kurang termotivasi.

Jika Anda punya bos seperti bos Piala Inc tersebut. 

Bos Takao yang memberikan reward bagi anak buahnya yang berhenti merokok.

Hal tersebut dilakukan untuk kebaikan bersama. Kesehatan adalah harta yang paling berharga. Karyawan yang sehat akan menghasilkan yang baik di pekerjaannya.

Sayangnya, banyak kebiasaan yang buruk (minum minuman keras), termasuk merokok, sulit dihilangkan karyawan.

Tapi kalau diberikan hadiah menarik, apakah Anda yang memiliki kebiasaan merokok, mau menghentikannya?

Kalau bos perusahaan yang lain tidak mengurusi hal seperti itu, lain halnya dengan bos Piala Inc, Takao Asuka.

Bos Takao mencari segala cara untuk menghentikan kebiasaan merokok anak buahnya, karena sadar akan kesehatan karyawannya.

Bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, patut dicontoh apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Jepang untuk menghentikan kecanduan merokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun