Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Gratis Selama Libur Natal, Mau Coba Tol Layang Terpanjang?

4 Desember 2019   06:41 Diperbarui: 4 Desember 2019   06:43 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama lagi pemerintah secara resmi akan memecahkan rekor pembuatan jalan layang tol terpanjang se Indonesia.

Jalan layang tol yang dimaksud adalah Tol Japek II (Jakarta-Cikampek). Jalan sepanjang 36,4 kilometer ini kini sudah rampung seluruhnya, dan akan beroperasi secara fungsional di masa liburan Natal dan Tahun Baru (nataru) pertengahan Desember 2019.

Selain ruas jalan elevated tol Jakarta Cikampek II yang terpanjang se Indonesia, pemerintah juga akan membuka secara fungsional ruas-ruas jalan tol lainnya yang ada di luar Jawa.

Ke semua ruas tol itu akan fungsional dibuka pada 15 Desember 2019.

Keempat ruas tol lainnya di luar Jawa tersebut adalah: ruas tol Bitung-Menado (26 kilometer), Samarinda-Balikpapan (66 kilometer), Dumai-Pekanbaru (9,5 kilometer), dan ruas tol Betung-Palembang, sejauh 33 kilometer.

Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa disebut fungsional, karena tol sepanjang total 134,5 kilometer itu tidak dipungut tarif, alias gratis.

Basuki mengatakan hal tersebut seusai menghadiri raker dengan Komisi V DPR, Senin (2/12/2019) di Jakarta.

Ketika ditanyakan sampai kapan penggunaan ruas tol tersebut digratiskan, Menteri PUPR belum dapat menentukan, karena menurutnya akan mengikuti waktu libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan dibukanya tol elevated Japek II nantinya akan mempercepat jarak tempuh antara Jakarta dan Bandung.

Selain itu Menhub juga mengatakan dengan tol Japek elevated ini nantinya diharapkan akan menekan angka kecelakaan lalulintas. 

Dengan jalan bebas hambatan ini angka kecelakaan yang sering terjadi di Tol Cikampek km 90-92 Bandung akan bisa dikurangi.

Dengan demikian, diharapkan beban lalulintas yang sekarang ini terlalu padat, dapat dikurangi, yang mana akan berdampak positif untuk perekonomian.

Jika macet, tentu bahan bakar akan lebih banyak terkuras.

Tol Japek ini juga nantinya akan menunjang kelancaran angkutan logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok ke tiga area industri: Cibitung, Karawang, dan Cikarang.

Sementara itu, sehubungan dengan tibanya Hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, dalam raker kesiapan infrastruktur dan transportasi menjelang nataru, Menhub Budi Karya memperkirakan ada sekitar 16 juta orang yang akan memadati libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

"Baik melalui darat, udara, dan laut," ujar Budi, Senin (2/12/2019) di gedung DPR, Jakarta.

Budi memprediksi puncak libur nataru ini akan berlangsung pada 19 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020. "Sekitar 18 hari," katanya.

Untuk itu pihaknya akan melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi. 

Adapun langkah-langkah yang akan diambil Budi antara lain menjamin ketersediaan moda transportasi untuk laut, udara, darat, serta kereta api.

Di kereta api ini antara lain, Budi akan menerapkan jadwal keberangkatan kereta yang sesuai dengan gapeka (grafik perjalanan kereta api).

Budi juga akan mensosialisasikan kampanye keselamatan jalan bagi pengemudi, inspeksi jalan, inspeksi kelebihan muatan, mengoptimalkan kedatangan kapal, dsb.

Selain itu, Budi juga akan membatasi operasional kendaraan angkutan barang.

Truk angkutan barang ini menurut Budi akan dibatasi operasionalnya pada tanggal-tanggal 20, 21, 25, dan 31 Desember 2019, dan 1 Januari 2020.

Kendati tak lama lagi bakal dioperasikan, namun berapa tarif tol Japek II ini, hingga sekarang belum jelas.

Menteri PUPR mengatakan belum ada besaran tarif yang sudah disepakati. Menurut Basuki Hadimuljono, tarif belum dihitung, namun nantinya diharapkan tarif ini tidak tidak merugikan, tidak memberatkan. "Tujuannya lancar," ujarnya.

Meski demikian, Basuki berharap tidak ada tambahan biaya untuk tol Japek ini.

Besaran tarif tol ini masih dibahas pihak PUPR dengan PT Jasa Marga, semoga skemanya dapat disepakati sebelum Natal.

"Masyarakat tak perlu khawatir soal biaya, tol Japek II ini bisa menjadi alternatif untuk perjalanan jauh. Kalau jauh lewat atas, kalau dekat lewat bawah. Bayarannya tetap," kata Desi Arryani, Direktur Utama Jasa Marga.

PT Jasa Marga merupakan pengelola proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek ini.

Kendati secara struktur mampu untuk dilalui kendaraan golongan V, namun Menteri Basuki mengatakan dari segi traffic management tidak dianjurkan.

Karena kalau golongan V melewati tol ini, bakal membuat laju kendaraan besar menjadi lambat yang menyebabkan antrean.

Jadi Tol Layang Jakarta-Cikampek II ini diperuntukkan hanya untuk kendaraan golongan I dan II.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun