Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jakarta, Kebanjiran dan Macet

3 Desember 2019   06:47 Diperbarui: 3 Desember 2019   07:35 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pebruari 2007.

80 meninggal, 321.000 mengungsi, kerugian 4,4 triliun. Pada saat itu, air merendam 60 persen wilayah ibukota.

Pebruari 1996.

20 orang meninggal. 31.990 mengungsi. Di sini air bahkan mencapai ketinggian tujuh meter!

Januari 1979.

715.000 mengungsi. 1.200 hektar ibukota digenangi air.

Januari-Pebruari 1918.

Tidak menelan korban jiwa. Air mencapai ketinggian 1,5 meter. Hujan turun terus menerus mencapai 22 hari.

Kemacetan dan banjir memang selalu identik dengan Jakarta. Para gubernur yang pernah memimpin ibukota ini selalu dibuat pusing kepala bagaimana keluar dari dua masalah tersebut.

Gubernur Anies Baswedan berharap agar penanggulangan masalah banjir ini menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Coba kita simak lirik lagu dari Benjamin Suaeb yang berkaitan tentang hujan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun