Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kiper Persita Berharap Mengulangi Keberuntungannya

25 November 2019   11:52 Diperbarui: 25 November 2019   12:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiper Persita Tangerang, Annas Fitrianto (indosport.com)

Kompetisi Liga 2 Indonesia kini sedang memasuki tahap akhir. Dua tim sudah dipastikan naik kasta ke Liga 1 tahun depan.

Kedua tim yang dimaksud adalah dua tim yang sama-sama berbaju ungu, yaitu Persita Tangerang dan Persik Kediri.

Pada Senin (25/11/2019) malam WIB, kedua tim hanya tinggal memperebutkan gengsi, siapa juara Liga 2 2019 ini?

Ya, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali Persita Tangerang dan Persik akan melakoni duel final, duo ungu.

Ada 3 tiket yang disediakan oleh PSSI untuk bisa naik ke Liga 1. Sama-sama digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, tim Persiraja Banda Aceh akan menghadapi Sriwijaya FC, sebelum laga final, Senin (25/11/2019).

Laga dua tim Sumatera itu akan menentukan siapa yang akan menjadi juara ketiga dan keempat Liga 2 2019. Pemenang antara dua tim Sumatera tersebut akan memperoleh tiket terakhir untuk bermain di Liga 1 musim depan.

Persita Tangerang maju ke final, setelah di semifinal mengalahkan Sriwijaya FC 3-2 lewat adu penalti, setelah waktu normal berakhir sama kuat 0-0.

Sementara Persik Kediri maju ke final, setelah di semifinal mengalahkan Persiraja Banda Aceh 5-4 lewat adu penalti, setelah waktu normal berakhir sama kuat 0-0.

Skema yang identik.

Siapa yang bakal menjadi juara Liga 2 2019 nanti, Persita Tangerang atau Persik Kediri?

Jawabannya sudah pasti: tim ungu!

Sementara itu, dalam laga nanti, kiper Persita menyatakan siap berjaga-jaga di depan gawang untuk berjibaku meredam serangan-serangan gencar dari Macan Putih.

Pelatih Pendekar Cisadane,  Widodo Cahyono Putro, sudah memberi instruksi agar final ini menjadi kenangan yang tiada akan terlupakan, dengan permainan cantik, dengan menunjukkan semua kemampuan skill dan kerjasama antar pemain.

Sedangkan itu bagi Macan Putih, juara Liga 2 akan menorehkan prestasi tersendiri bagi pelatihnya, Budiharjo Thalib.

"Terlanjur basah, kendati tidak menargetkan juara, namun kemenangan akan menjadi prestasi pribadi tersendiri," ujar Thalib.

Melakoni laga final, kiper Pendekar Cisadane, Annas Fitrianto, mempunyai modal optimisme. Dia dkk tidak akan melewatkan begitu saja momen untuk menjadi juara Liga 2 2019.

Pada semifinal, Annas Fitrianto mendapat predikat sebagai pemain terbaik.

Kemenangan timnya 3-2 lewat adu penalti, karena pada drama itu, Annas berhasil menggagalkan dua eksekusi. Annas berhasil menepis dua tendangan algojo Sriwijaya FC, yaitu Zulkifli Syukur dan Ambrizal.

"Modal yakin saja," ujar Annas.

Keberhasilannya menepis dua eksekusi tersebut seakan Dewi Fortuna mengganti rugi karena kurang sipnya keberhasilan dirinya menggagalkan empat tendangan penalti di pekan ke 1-10. Dia tidak satu pun dapat menepis keempat eksekusi tersebut.

Kiper 25 tahun ini pun berharap dia akan mengulangi keberuntungannya seandainya laga final yang berpotensi diakhiri dengan drama adu penalti lagi, seperti di semifinal.

Di lain pihak, Sriwijaya FC menyatakan siap untuk merebut satu jatah tiket tersisa untuk naik kasta.

Pelatih Laskar Wong Kito, Kas Hartadi, mengatakan sebenarnya timnya bermain lebih bagus ketika melawan Persita di semifinal. Namun menurutnya, permainan timnya menjadi meloyo menyusul dikartu merah kannya Bobby Satria.

Sedangkan mengenai adu penalti, Hartadi mengatakan timnya hanya kurang beruntung.

Hartadi juga menilai timnya sebenarnya harus menang pada akhir waktu normal, saat itu gol Siswanto dianulir karena terjadi handball sebelumnya.

"Itu bukan handball, saya lihat dari replay video. Tapi sudahlah, kami legawa," ujar mantan pelatih Kalteng Putra itu.

Melakoni perebutan tempat ketiga nanti, dirinya akan mempersiapkan timnya dengan lebih sempurna.

"Kami belum habis, kami harus mati-matian merebut tiket tersisa," kata Hartadi.

Apabila Laskar Wong Kito berhasil meraih tiket, maka ini berarti mereka balik lagi ke kasta Liga 1, setelah selama semusim ini (2019) mereka terperosok ke Liga 2.

Mampukah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun