Kemenangan besar Thailand U-19 atas Brunei Darussalam U-19 9-0 dan Kepulauan Marina Utara 21-0 di babak kualifikasi Piala Asia U-19 2020 Grup G menjadi sia-sia, karena di matchday berikutnya, Thailand U-19 menelan dua kali kekalahan beruntun, yaitu 1-2 dari tuan rumah Kamboja, dan yang terakhir, Minggu (10/11/2019) 0-1 dari Malaysia.
Dengan demikian, Thailand U-19 hanya menduduki peringkat ke 3 Grup G, dan harus mengubur mimpinya untuk dapat tampil di Piala Dunia U-20 2021 Indonesia.
Seperti diketahui, syarat untuk dapat lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan adalah juara grup masing-masing ditambah lima tim terbaik runner-up.
Dan nantinya, tim yang berlaga di Uzbekistan yang mampu masuk ke semifinal Piala Asia U-19 2020, mereka memperoleh hak untuk tampil di Piala Dunia U-20 2021 Indonesia.
Dengan gagalnya Thailand lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020 Uzbekistan, otomatis mereka pun gagal untuk tampil di Piala Dunia U-20 2021 Indonesia.
Usai laga terakhir Grup G melawan Malaysia, pelatih U-19 Thailand, Issara Sritharo, memohon maaf kepada rakyat Thailand, dan dirinya siap sewaktu-waktu untuk dipecat.
Issara sendiri mengakui hasil sekarang ini adalah hasil terburuk sepanjang kariernya sebagai pelatih. "Saya bertanggungjawab atas semua ini, dan saya mengucapkan terimakasih kepada FAT (Federasi Sepakbola Thailand), semua pemain, dan kepada semuanya," katanya.
Pada Senin (11/11/2019) PSSI nya Thailand, FAT, benar-benar memecat Issara Sritharo dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Thailand U-19.
Seperti diketahui, "raja" sepakbola Asia Tenggara Thailand selalu memiliki target tinggi di semua level usia, junior ataupun senior.
Target dibebankan baik kepada pelatih maupun pemain. Mereka menyadari konsekuensi dari tugas yang dibebankan, seperti yang dialami Issara, dipecat.
Dari Grup G ini, Malaysia memastikan lolos ke putaran final Piala Asia 2020 dengan status sebagai juara Grup G.